INDOSPORT.COM - Menghadirkan banyak trofi dan memimpin tim selama satu setengah dekade, mengapa keluarga Glazer begitu dibenci oleh suporter Manchester United?
Wakil CEO Manchester United, Ed Woodward, secara mengejutkan mengundurkan dari jabatannya pada akhir tahun ini, menyusul kekisruhan tentang wacana kompetisi baru bernama Liga Super Eropa.
Liga Super Eropa dibentuk oleh 12 tim besar Eropa, termasuk Manchester United. Namun sejak pengumuman turnamen baru itu, para pemain Setan Merah marah kepada Ed Woodward selaku petinggi klub,
Imbasnya Ed Woodward mundur dari jabatannya sebagai wakil CEO klub dan juga dewan eksekutif UEFA. Namun, ia masih akan bertahan di Manchester United hingga akhir 2021, untuk menuntaskan pekerjaannya.
Mundurnya Ed Woodward pun dimanfaatkan suporter dan para tokoh legenda Man United untuk mendorong keluarga Glazer segera hengkang dari tim The Red Devils.
Para suporter dan mantan pemain Man United menilai keluarga Glazer sebagai pemilik klub juga harus bertanggung jawab atas pembentukan Liga Super Eropa.
Dorongan agar keluarga Glazer pergi sebetulnya sudah tercetus sejak bertahun-tahun lalu. Terutama selepas kepergian Sir Alex Ferguson dari Old Trafford.
Fans merasa muak dengan keluarga Glazer karena menganggap mereka telah gagal membawa Man United kembali ke jajaran klub top Eropa sepeninggal Alex Ferguson. Apalagi, Glazer menunjuk Ed Woodward sebagai CEO.
Di bawah Ed Woodward, Man United telah membelanjakan uang lebih dari 900 juta pound untuk belanja pemain terhitung sejak pensiunnya Alex Ferguson. Jumlah itu jauh lebih banyak dari seluruh biaya belanja pemain selama Man United ditukangi Ferguson sejak akhir 80-an.
Namun, prestasi yang datang kalah jauh ketimbang masa-masa kepelatihan Alex Ferguson. Itu sebabnya Ed Woodward dan Glazer dianggap telah gagal di Man United.
Di bawah Glazer, Man United memiliki utang menumpuk. Selain itu, keluarga Glazer dikenal sebagai pebisnis yang kontroversial.