Rubuhnya Liga Super Eropa, Real Madrid Ketimpa Sial Berlipat Efek UEFA
Melansir laman Telegraph, Los Blancos dilarang untuk turut serta segala macam kompetisi dibawah naungan UEFA selama sang presiden masih berkuasa. Alhasil, jika mereka bersikukuh ingin tetap tampil, harus ada penggantian presiden.
Apparently, there is pressure on Florentino Pérez to resign as well. #RealMadrid #SuperLeague
— Constantin Eckner (@cc_eckner) April 20, 2021
Pria berusia 74 tahun itu memang menjadi otak dibelakang proyek bernilai fantastis ini yang sarat akan makna korupsi. Maklum saja, keputusannya hanya mengundang 12 klub yang notebene terpopuler di Eropa sudah banyak mengundang tanda tanya.
Mengingat Real Madrid sempat menangi Liga Champions sebanyak 13 kali sekaligus menjadi yang tersukses, tak heran buat mereka akan mencari solusi terbaik. Pasalnya, skuat asuhan Zinedine Zidane juga tak mau kehilangan muka usai masalah pelik ini.
Sebelum ini dalam wawancara El Chiringuito, orang nomor satu kubu putih meyakinkan jika aturan larangan tersebut tak berdasar gara-gara ada perlindungan hukum. Bahkan, ia juga pernah sesumbar akan buat Piala Dunia versinya sendiri.
⚪️‼️ "Al REAL MADRID NO le van a ECHAR ni de la CHAMPIONS ni de LA LIGA"
— El Chiringuito TV (@elchiringuitotv) April 19, 2021
🚨 FLORENTINO PÉREZ, contundente. En EXCLUSIVA con @jpedrerol en #ChiringuitoFlorentino pic.twitter.com/qjSL6WdHaU
Ada fakta menarik jika Real Madrid menendang sang presiden gara-gara ancaman UEFA nantinya. Sebagaimana diketahui, Florentino Perez baru resmi ditetapkan sebagai presiden lagi usai tanpa lawan hanya berselang seminggu sebelum Liga Super Eropa mencuat.