INDOSPORT.COM - Real Madrid saat ini sudah berada di semifinal Liga Champions musim ini, apa jadinya kalau Los Blancos benar-benar jadi juara, apakah bakal terjadi momen awkward atau canggung?
Dalam waktu sepekan ini, perhatian para pecinta sepak bola pasti teralihkan dengan wacana 12 klub besar Eropa yang menginginkan adanya kompetisi baru. Kompetisi tersebut bernama European Super League.
Melihat daftar klub yang masuk dan ambil bagian menjadi founding father dari European Super League, dengan mata telanjang, kita bisa menarik kesimpulan kalau ini seperti kompetisi tandingan atau pengganti Liga Champions.
Soalnya 12 klub tersebut dapat dikatakan merupakan 12 tim dengan massa pendukung militan di Eropa saat ini. Tak heran jika FIFA terutama UEFA, langsung kebakaran jenggot begitu 12 klub Eropa tersebut ingin mendeklarasikan European Super League.
Soalnya secara tidak langsung, 12 klub tersebut seperti menyatakan perlawanan terhadap UEFA selaku operator kompetisi Liga Champions di Eropa. Bahkan gara-gara adanya insiden pembentukan European Super League, presiden UEFA, Aleksander Ceferin sampai marah-marah.
Ceferin diketahui kemudian kalau ia sangat berang dengan pemimpin Juventus, Andrea Agnelli hingga menyebutnya ular. Tapi tentu perkembangannya saat ini, European Super League tampaknya hanya akan menjadi cerita mitos atau legenda saja.
Soalnya mayoritas dari 12 klub tersebut sudah menyatakan keluar dari pembentukan European Super League. Praktis hanya meninggalkan Real Madrid yang notabene adalah pemimpin dari gerakan European Super League.
Presiden Real Madrid, Florentino Perez terang-terangan menyatakan kalau ia belum menyerah dengan pembentukan European Super League. Menariknya, Perez sebenarnya harus sadar kalau Real Madrid masih bermain di Liga Champions musim ini.
Dengan sudah masuk ke babak semifinal, artinya Real Madrid punya peluang untuk juara Liga Champions, turnamen yang ingin ia ganti dengan European Super League. Seandainya Real Madrid jadi juara Liga Champions di akhir musim ini, apakah bakal terjadi momen awkward?