In-depth

Membayangkan Momen Canggung Jika Real Madrid Juara Liga Champions Musim Ini

Kamis, 22 April 2021 14:45 WIB
Editor: Coro Mountana
© Burak Akbulut/Anadolu Agency via Getty Images
Florentino Perez, presiden Real Madrid saat duduk di kursi penonton Santiago Bernabeu Copyright: © Burak Akbulut/Anadolu Agency via Getty Images
Florentino Perez, presiden Real Madrid saat duduk di kursi penonton Santiago Bernabeu
Jika Pemimpin European Super League Juara Liga Champions

Momen canggung di sini maksudnya adalah sebuah kondisi di mana seandainya Real Madrid berhasil juara Liga Champions musim ini. Lalu, pas pengalungan medali, Ceferin selaku presiden UEFA, pasti setidaknya akan hadir untuk menyaksikan pengalungan medali buat Real Madrid.

Reka adegannya jadi menarik, coba bayangkan betapa gondoknya Florentino Perez nanti pas anak asuhnya dikalungi medali juara Liga Champions. Secara tidak langsung itu seperti sebuah kemenangan bagi Ceferin dan UEFA.

Bahwa sebenarnya pada akhirnya klub-klub Eropa tetap harus patuh pada aturan yang telah dibuat dan disepakati oleh UEFA. Ceferin bakal merasa jemawa karena sebenci-bencinya Florentino Perez pada Liga Champions.

Dia tetap harus tersenyum pahit juga melihat Real Madrid juara kompetisi yang ingin ia ganti, sedangkan European Super League masih harus ditunda (setidaknya, begitu menurut Perez). Momen canggung atau salah peristiwa yang rasanya jadi tak bisa dihindari saat pengalungan medali.

Ketika Ceferin mungkin nanti akan datang kepada Florentino Perez sembari tersenyum mengucapkan selamat karena sudah juara, tapi dalam hati merasa menang. Ceferin pada dasarnya sebenarnya tahu kalau Florentino Perez membencinya.

“Florentino Perez tidak menginginkan Presiden (UEFA) seperti saya? Itu memotivasi saya untuk terus bertahan. Dia ingin presiden yang patuh dengannya dan menuruti semua keinginannya,” kata Ceferin kepada RMC Sport.

Jika berkaca pada pernyataan Ceferin, ia merasa kalau dirinya tidak didukung oleh Real Madrid, karena ia tidak patuh dengan Florentino Perez. Tunggu dulu, apakah itu artinya presiden UEFA yang sebelumnya patuh dan selalu mendengarkan permintaan Florentino Perez?

Mungkin pertanyaan itu bakal memicu kontroversi besar, soalnya butuh pembuktian apakah Real Madrid memang selama ini diuntungkan UEFA? Terlepas dari itu, sebenarnya Florentino Perez juga tak perlu overthinking jika harus menghadapi momen canggung itu.

Soalnya perjuangan Real Madrid untuk juara Liga Champions juga tak mudah, masih ada Chelsea di semifinal dan hadangan antara PSG atau Manchester City pada babak final. Chelsea, PSG dan Manchester City jelas bukan tim kemarin sore yang bisa dengan mudah diinjak Real Madrid.

Sebagai tambahan, ada desakan juga untuk mendiskualifikasi Real Madrid jika masih bertahan di European Super League hingga Jumat besok. Jadi selama Florentino Perez masih kepala batu tetap di European Super League, Real Madrid bisa-bisa dipastikan gagal juara Liga Champions musim ini meski sudah capai semifinal.

Tapi jika skenario yang terjadi adalah Florentino Perez akhirnya memutuskan keluar dari European Super League, sedangkan Real Madrid ternyata juara Liga Champions. Pertemuan antara Ceferin dan UEFA dengan Florentino Perez rasanya akan menjadi momen paling canggung sekaligus paling canggung di 2021.