INDOSPORT.COM - Gelombang protes ke Stan Kroenke masih berlanjut gara-gara masalah Liga Super Eropa. Gerah dengan buruknya manajemen, benarkah penemu Spotify, Daniel Ek akan membeli klub Liga Inggris, Arsenal yang seharga Rp40 triliun?
Segala macam masalah mulai muncul ketika Florentino Perez merasa gatal ingin adanya kompetisi baru setingkat Liga Champions. Alhasil dengan bantuan koleganya yang juga para petinggi klub, ia menciptakan liga baru dengan keuntungan berlimpah.
Ya, berkat Andrea Agnelli (Juventus), Joel Glazer (Manchester United), John W. Henry (Liverpool), dan Stan Kroenke (Arsenal), Liga Super Eropa siap dihelat. Lewat investasi 5,2 miliar pounds (Rp104 triliun), 12 klub pendiri pun langsung tergoda.
Diantara 12 klub yang jadi partisipan nanti, ada Arsenal yang bernafsu tampil di pentas terakbar seantero Eropa. Bukan cuma tergiur dengan sokongan finansial hingga 261 juta pounds (Rp5,2 triliun), melainkan juga ingin cicipi pentasnya.
Maklum, sepak terjang The Gunners cukup sulit bersaing dengan para lain di Liga Inggris. Bayangkan saja, semenjak tak adanya pelatih setingkat Arsene Wenger, tim yang dikapteni, Pierre Emerick Aubameyang ini alami penurunan prestasi secara signifikan.
Bersama pelatih Mikel Arteta, mereka harus rela tertahan di posisi sembilan klasemen sementara dengan catatan 13 kali menang, tujuh kali seri, dan 13 kali kalah. Alih-alih, bisa lakoni Liga Super Eropa, impian mereka pupus dalam sekejap mata.
Ketika Liga Super Eropa terpaksa ditangguhkan, para fans pun mendesak agar keluarga Kroenke wajib mundur dari kepemilikan Meriam London tersebut. Merasa perihatin dengan masa depan klub, Daniel Ek pun siap membelinya.