INDOSPORT.COM – Melihat tiga hal positif sepanjang gelaran Piala Menpora 2021 yang mungkin bisa dicontoh dan diterapkan pada ajang Liga 1 musim ini. Apa sajakah itu?
Pada Minggu (25/04/21) malam lalu, gelaran Piala Menpora 2021 sendiri baru saja memainkan partai puncak yang mempertemukan Persija vs Persib di stadion Manahan, Surakarta.
Jalani laga leg kedua, Persija Jakarta yang sebelumnya sudah unggul 2-0 kembali berhasil meraih kemenangan atas Persib Bandung dengan skor tipis 2-1.
Masing-masing gol Macan Kemayoran dicetak oleh Osvaldo Haay pada menit ke-51' serta Riko Simanjuntak di masa injury time (90+1'). Sementara gol semata wayang Maung Bandung dilesakkan Ferdinand Sinaga lewat tendangan bebas menit 84'.
Dengan kemenangan ini, Persija Jakarta pun dipastikan keluar sebagai juara Piala Menpora 2021 lewat keunggulan agregat 4-1 dari Persib Bandung.
Selain Persija, tim PSS Sleman juga berhasil menyabet gelar juara yakni dalam perebutan tempat ketiga usai mengalahkan PSM Makassar dengan skor tipis 1-2.
Di pertandingan tersebut, Irfan Jaya dan Irkham Mila jadi pahlawan kemenangan Super Elja lewat golnya ke gawang PSM, sementara gol tunggal Juku Eja dicetak oleh Sutanto Tan menit 50’.
Sepanjang gelaran Piala Menpora 2021, terdapat 39 pertandingan sejak babak penyisihan grup hingga dua leg partai final yang dimainkan oleh 17 tim peserta.
Dari keseluruhan laga yang telah dijalani, terdapat beberapa inovasi yang dilakukan PSSI dan pihak penyelenggara untuk memastikan para peserta Piala Menpora 2021 aman dari penyebaran Covid-19.
Diantara banyak inovasi tersebut, beberapa diantaranya bisa terbilang sukses dalam memperlancar turnamen dan jadi nilai positif dari gelaran Piala Menpora 2021.
Bahkan, inovasi itu bisa coba diterapkan dalam ajang Liga 1 nanti. Lantas apa sajakah itu? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
Alat Bantu Wasit
Inovasi dan hal positif pertama adalah alat bantu komunikasi yang digunakan para pengadil lapangan sepanjang memimpin Piala Menpora 2021.
Meski bukan hal yang besar, namun keberadaan alat bantu komunikasi para wasit bisa mempermudah serta mempersingkat pengadil lapangan dalam mengambil keputusan.
Dengan adanya alat bantu komunikasi tersebut, wasit tak harus menghampiri hakim garis atau asisten wasit untuk mempertimbangkan keputusan. Hal ini juga bisa membuat para wasit terhindar dari kerumunan, terutama saat para pemain melakukan protes terhadap sebuah pelanggaran.