INDOSPORT.COM - Timnas Italia era 1990-an identik dengan Roberto Baggio. Dia adalah satu-satunya personel Gli Azzurri yang sanggup mencetak gol di tiga edisi Piala Dunia secara beruntun (1990, 1994, 1998).
Sayang, prestasi Baggio bersama Italia mentok di semifinal (1990), final (1994), dan perempat final (1998). Total dia mengukir sembilan gol di Piala Dunia, rekor terbanyak sepanjang masa bersama Paolo Rossi dan Christian Vieri.
Kegagalan Baggio mengantarkan Italia merengkuh trofi Piala Dunia toh tak membuat publik kehilangan respek terhadapnya. Dia tetap dianggap sebagai salah satu bakat terbaik yang pernah dimiliki Gli Azzurri.
Karena itulah, ketika Roberto Baggio memutuskan gantung sepatu pada akhir 2003-2004, timnas Italia memberikan kesempatan untuk melakoni laga perpisahan. Momen bersejarah itu terjadi dalam pertandingan uji coba menjelang Euro 2004 kontra Spanyol di Genoa, 28 April 2004.
Pertandingan itu barangkali tidak melahirkan kejadian luar biasa berupa gol persembahan terakhir Baggio seperti yang diharapkan publik. Akan tetapi, penghormatan dalam bentuk standing ovation tetap saja ditujukan kepadanya.
Aplaus mengiringi perjalanan Baggio menuju luar lapangan untuk memberi kesempatan bermain kepada Fabrizio Miccoli. Para tifosi mengelu-elukan nama gelandang serang bergaya rambut kuncir ekor kuda itu.
“Saya bermain selama 87 menit. Giovanni Trappatoni (pelatih Italia saat itu) membiarkan saya terus bermain agar bisa mencetak gol. Saya sungguh bahagia karena tifosi tetap memberikan sambutan yang luar biasa,” kata Roberto Baggio.
28/04/2004, Italia-Spagna: l'ultima partita in Nazionale del Divin Codino, Roberto Baggio!http://t.co/wWTIyaRcxT pic.twitter.com/aeh7rRcwcw
— Calcio Nostalgico (@c_nostalgico) April 28, 2015
Sepanjang karier di timnas Italia, Baggio tercatat tampil sebanyak 56 kali plus mencetak 27 gol. Jumlah tersebut hanya kalah dari Luigi Riva (35), Giuseppe Meazza (33), dan Silvio Piola (30), serta setara dengan Alessandro Del Piero.
Laga perpisahan Baggio berujung imbang 1-1. Spanyol yang tampak mendominasi penguasaan bola mampu unggul terlebih dulu melalui aksi brilian Fernando Torres mengecoh kiper Angelo Peruzzi pada menit ke-53.
Namun, keunggulan Spanyol cuma bertahan tiga menit lantaran Italia membalasnya lewat sundulan Christian Vieri yang bermula dari kerja sama apik antara Andrea Pirlo dengan Stefano Fiore. Kedudukan sama kuat terus bertahan sampai bubaran.
“Pertandingan malam ini akan menjadi memori terindah sepanjang karier saya di lapangan hijau. Tak ada hal lain yang lebih indah dan emosional selain melihat besarnya perhatian para suporter terhadap saya. Sungguh istimewa,” pungkas Roberto Baggio.