INDOSPORT.COM – Melihat tiga pemain Inter Milan yang tetap bersinar meski sepanjang musim 20/21 harus berubah posisi di bawah arahan pelatih Antonio Conte. Siapa sajakah mereka?
Inter Milan sendiri sepanjang gelaran Liga Italia 20/21 memang tampil sangat impresif. Bahkan, dalam laga teranyarnya mereka sukses mengalahkan tuan rumah Crotone dengan skor 0-2.
Hasil tersebut semakin memperpanjang rekor tak terkalahkan Inter Milan musim ini menjadi 18 pertandingan beruntun. Jika dilihat, terakhir kali La Beneamata merasakan kekalahan adalah awal Januari 2021 silam, tepatnya saat ditumbangkan Sampdoria dengan skor 2-1.
Puncaknya, Inter Milan mampu memastikan diri keluar sebagai juara Liga Italia 20/21 usai Atalanta yang jadi pesaing terdekat hanya bisa raih satu poin di pekan terbaru.
Dengan perolehan 82 angka, Inter Milan kini unggul 13 poin dari Atalanta. Jarak tersebut dipastikan tak bakal bisa dikejar, meski dalam empat pertandingan terakhir Inter Milan gagal raih kemenangan.
Dibalik kegemilangan penampilan Inter Milan yang berhasil menghentikan dominasi Juventus di tangga juara Serie A, terdapat sosok pelatih Antonio Conte yang mampu meracik skuadnya jadi tak terkalahkan.
Selain taktik jenius pelatih, peran para pemain yang bisa menjalankan arahan Antonio Conte di lapangan juga jadi salah satu kunci penting keberhasilan tim.
Bahkan, tiga pemain berikut ini tak cuma sukses menerapkan taktik namun juga bertransformasi menjadi bintang di posisi yang sejatinya cukup asing buat mereka. Lantas siapa sajakah pemain tersebut? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulasnya:
Christian Eriksen
Nama pertama adalah Christian Eriksen, gelandang asal Denmark tersebut memang sempat alami masa sulit di awal kedatangannya di Inter Milan.
Bahkan jelang pembukaan bursa transfer pertengahan musim lalu, namanya masuk dalam daftar teratas manajemen untuk di jual ke klub lain. Selain performa yang tak kunjung membaik, gaji Eriksen yang cukup mahal juga dianggap terlalu membebani finansial klub.
Namun Conte dengan sabar tetap memberikannya menit bermain. Puncaknya, Eriksen yang berposisi asli sebagai gelandang serang perlahan mulai nyaman ditempatkan sebagai mezzala di taktik 3-5-2 Conte.
Sebagai informasi, mezzala atau biasa disebut juga interno merupakan pemain tengah yang punya tugas cukup unik dalam permainan. Biasanya, mezzala cenderung untuk membantu serangan dari half space, pergerakannya mirip winger namun lebih banyak berada di lini tengah bukan melebar.
Pelan tapi pasti, tugas berat sebagai mezzala berhasil dijalani dengan sangat sempurna oleh Eriksen. Terbukti, sejak bergulirnya paruh kedua Liga Italia ia tak pernah absen membela Inter Milan.