INDOSPORT.COM – Gegap gempita perayaan scudetto Serie A Italia yang baru saja berhasil diraih oleh Inter Milan masih belum berhenti.
Perayaan dan suka cita Inter Milan usai dipastikan berhasil meraih gelar juara Serie A Italia ke-19 yang juga menjadi scudetto pertama sejak tahun 2010 ini masih terus berlangsung hingga saat ini.
Para fans yang rindu akan manisnya gelar juara bahkan sempat membuat kota Milan berubah warna menjadi biru. Ribuan tifosi membanjiri dan ‘membirukan’ kota yang juga dikenal sebagai salah satu kiblat fashion dunia itu.
Inter Milan harus menurunkan gengsi dan menendang harga diri mereka untuk bisa dinobatkan sebagai kampiun Serie A Italia 2020/21 sekaligus memutus dominasi Juventus di Serie A Italia yang telah terpatri selama sembilan musim lamanya.
Gengsi dan harga diri yang dibuang jauh-jauh itu tergambar pada tahun 2019 silam, ketika Inter Milan memutuskan mendepak Luciano Spaletti dan menunjuk Antonio Conte yang notabene merupakan sosok di balik dominasi Juventus selama bermusim-musim itu untuk menjadi pelatih mereka.
Dan hasilnya tak begitu buruk. Inter Milan langsung menjadi pesaing Juventus dalam perburuan gelar dan finis di posisi kedua di akhir musim setelah pada musim sebelumnya mereka mesti berjuang ekstra keras untuk finis di posisi keempat.
Lalu bagaimana caranya Antonio Conte berhasil membawakan kejayaan scudetto yang telah begitu dirindukan oleh para fans Inter Milan di musim ini?
Laporan dari Sportsmail mencatat, setidaknya ada empat faktor kunci yang menjadi alasan di balik kegemilangan Conte mengantarkan scudetto Serie A Italia pulang ke lemari trofi Inter Milan.
Keempat faktor kunci tersebut adalah kombinasi antara revolusi taktik, keberanian menendang Mauro Icardi yang merupakan ikon Inter Milan yang sedang naik daun, kemudian menjadikan Romelu Lukaku sebagai pilar sekaligus ikon baru, dan ditutup dengan perjudian Conte pada Christian Eriksen.