Bedah Formasi Mengerikan AS Roma di Bawah Asuhan Jose Mourinho
Jose Mourinho adalah pelatih yang terbilang cukup fleksibel dalam menerapkan formasi. Ia tidak seperti pelatih lain yang memiliki pakem tertentu dalam formasi yang dianut. Sebut saja Pep Giuariola dan Zinedine Zidane dengan 4-3-3 atau Antonio Conte dengan 3-5-2.
Bahkan, Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih yang tak segan memainkan sepak bola negatif demi meraih hasil positif. Banyak taktik yang ia terapkan begitu membosankan kendati ia menukangi banyak pemain berkualitas dan juga tim besar.
Anda tentu masih ingat bagaimana penampilan Inter Milan saat menjuarai Liga Champions 2010. I Nerazzurri bukanlah tim terkuat di kompetisi tersebut dalam hal kualitas permainan.
Begitu pun saat ia membesut tim Chelsea. Para pencinta Liga Inggris tak akan lupa dengan Chants ‘Boring, Boring Chelsea’. Chants ini dikeluarkan pendukung Arsenal kala timnya menjamu Chelsea yang ditukangi oleh Mourinho.
Dalam hal formasi, Jose Mourinho pernah menerapkan banyak skema di tim yang diasuhnya. Di Chelsea, ia cukup identik dengan 4-3-3. Namun ketika melatih Inter, ia memakai 4-2-3-1 sama seperti saat di Tottenham.
Lalu saat membesut Real Madrid, Jose Mourinho beralih ke 4-3-2-1. Meski memakai formasi beragam, namun ada satu formasi yang selalu menjadi pegangan Mourinho di tim-tim yang diasuhnya, yakni 6-3-1. Formasi tersebut dipakai ketika ia ingin memainkan strategi negative football alias parkir bus.
Nah, di AS Roma, Jose Mourinho memiliki cukup banyak opsi formasi yang bisa digunakan. Sebab, Il Lupi terbilang tim yang memiliki distribusi pemain merata di tiap posisinya.
Ketika dilatih Paulo Fonseca pada musim ini, AS Roma sering menggunakan formasi 3-4-2-1 dengan menitikberatkan kekuatan pada dua gelandang serang yang diperankan oleh Henrikh Mkhitaryan dan Lorenzo Pellegrini.
Namun, formasi ini gagal memberikan konsistensi untuk AS Roma. Serigala Ibu Kota menderita 6 kekalahan dari 10 laga terakhir di Serie A.
Jika melihat dari komposisi formasi yang ada, Jose Mourinho sepertinya akan kembali menerapkan formasi pohon cemara 4-3-2-1 di tim AS Roma seperti saat ia membesut Real Madrid.
Sebab, kekuatan lini serang AS Roma terbilang cukup lumayan. Hanya saja, masalah terbesar ada di lini belakang. Di Serie A, Roma sudah kebobolan 55 gol atau yang terburuk di antara semua tim di 10 besar.
Jose Mourinho merupakan pelatih yang berpengalaman memainkan skema empat bek. Dengan asumsi The Special One masih menggunakan skuad yang ada saat ini, maka barisan lini belakang Roma bisa diisi oleh Leonardo Spinazolla (kiri), Rick Karsdorp/Bruno Peres (kanan), Chris Smalling (tengah), dan Marash Kumbulla (tengah).
Formasi empat bek akan mengembalikan peran utama Spinazolla sebagai bek sayap kiri. Jose Mourinho diyakini akan melakukan upgrade pada posisi sayap kanan. Jika ingin bersaing di papan atas, nama pemain bintang wajib ada di posisi fullback kanan AS Roma.
Lalu bergeser ke tengah, tiga gelandang pekerja keras bisa dimainkan Mourinho di posisi ini. Mereka adalah Bryan Cristante, Jordan Veretout/Amadou Diawara, dan Lorenzo Pellegrini.
Lalu untuk gelandang serang Mourinho bisa kembali memanfaatkan duet Henrikh Mkhitaryan dan Nicolo Zaniolo/Lorenzo Pellegrini yang musim ini sudah terbukti ampuh. Sementara posisi ujung tombak akan diisi oleh Edin Dzeko atau striker baru nantinya.
Jika formasi 4-3-2-1 dirasa masih belum pas, maka Jose Mourinho diyakini akan beralih ke formasi 4-2-3-1 seperti saat memegang Manchester United dan Spurs. Dengan formasi ini maka Bryan Cristante dan Jordan Veretout bisa diduetkan sebagai double pivot.
Pemain seperti Stephan El Shaarawy pun bisa dimaksimalkan untuk posisi penyerang sayap kiri. El Shaarawy akan ditemani oleh Henrikh Mkhitaryan di tengah dan Nicolo Zaniolo di sayap kanan klub Liga Italia, AS Roma.
Perkiraan Formasi AS Roma di Bawah Jose Mourinho:
4-3-2-1
Kiper: Pau Lopez
Belakang: Leonardo Spinazolla (kiri), Rick Karsdorp/Bruno Peres (kanan), Chris Smalling (tengah), Marash Kumbulla (tengah).
Tengah: Bryan Cristante (kiri), Jordan Veretout/Amadou Diawara (tengah), Lorenzo Pellegrini (kanan), Henrikh Mkhitaryan (gelandang serang kiri), Nicolo Zaniolo (gelandang serang kanan)
Depan: Edin Dzeko/Borja Mayoral (striker)