INDOSPORT.COM - Komisaris Utama PSKC Cimahi, Eddy Moelyo, memberikan tanggapan soal banyaknya investor yang masuk dan mengambil alih klub Liga 2.
Sebagai informasi, saat ini banyak pengusaha yang mulai masuk dan mengambil alih kepemilikan klub Liga 2. Tak hanya pengusaha dalam negeri, melainkan luar negeri tertarik menjadi investor.
Beberapa nama besar yang mulai terjun mengelola klub Liga 2, antara lain putra bungsu Presiden RI, Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang bekerja sama dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, di Persis Solo.
Kemudian Raffi Ahmad yang telah membeli Cilegon United dan mengubah namanya menjadi RANS Cilegon FC dan terbaru pengusaha asal Malaysia sekaligus pemilik Kelantan FC, Norizam Tukiman, membeli PSPS Riau pada awal Mei kemarin. Ada lagi PSG Pati dan Dewa United.
Menurut Eddy, PSKC Cimahi dipastikan tak gentar menghadapi kompetisi Liga 2 2021. Pasalnya, timnya sudah terbiasa berhadapan dengan klub besar.
"Selama fair play ya bagus, tapi kalau menjadikan tidak fair play ya kemunduran bagi sepak bola Indonesia," tegas Eddy kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (6/5/21).
"Kalau bagi PSKC itu sih nggak berpengaruh. Kami sudah teruji selama tiga tahun menghadapi klub besar jadi nggak ada masalah," cetusnya.
Eddy menambahkan, banyaknya investor yang mengelola klub Liga 2 2021 menmbuktikan bahwa saat ini kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia mulai dilirik banyak pihak.
Apalagi, mereka juga mendatangkan nama-nama yang sudah tidak asing lagi dan sarat pengalaman berlaga di Liga 1 untuk bergabung dengan klubnya.
Sehingga, Eddy memprediksi kompetisi Liga 2 2021 akan berlangsung menarik dan kompetitif, serta menjadi perhatian pecinta sepak bola nasional. Lantaran, banyak klub Liga 2 yang menggunakan jasa pemain yang sebelumnya memperkuat Liga 1.
"Jadi bertambah kompetitif Liga 2, orang-orang nggak hanya melihat Liga 1 saja sekarang," ucap Eddy Moelyo.