INDOSPORT.COM – Saga Liga Super Eropa akhirnya menemui ujung kisahnya. Sembilan klub pendiri termasuk AC Milan dan Inter Milan dipastikan gigit jari setelah UEFA setuju untuk menjatuhkan sanksi seperti yang tertuang dalam program yang mereka sebut sebagai ‘langkah-langkah reintegrasi’.
Pertemuan darurat panel UEFA yang mendiskusikan sanksi bagi para pencetus Liga Super Eropa akhirnya telah selesai dilangsungkan. UEFA melalui laman resminya merilis pernyataan resmi yang mengonfirmasi jatuhnya sanksi bagi sembilan klub pendiri Liga Super Eropa.
Kecuali Barcelona, Juventus, dan Real Madrid, kesembilan klub ini diketahui akan dikenai sanksi setelah UEFA menerima ‘permohonan maaf’ mereka yang tertuang dalam Deklarasi Komitmen Klub.
Deklarasi komitmen tersebut adalah bagian dari semangat rekonsiliasi yang diusung untuk kebaikan sepak bola Eropa setelah geger yang mereka buat usai mencetuskan Liga Super Eropa beberapa pekan yang lalu.
Sembilan klub termasuk AC Milan dan Inter Milan tersebut adalah Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, serta Tottenham Hotspur.
Mereka diwajibkan membayar ‘denda’ senilai 15 juta euro (sekitar Rp257,8 miliar) yang akan dipergunakan untuk pengembangan sepak bola akar rumput dan usia dini di seantero Eropa.
Tak hanya wajib membayar denda untuk mengembangkan sepak bola usia dini dan akar rumput di seantero Eropa, sembilan klub tersebut juga diharuskan untuk membayar 100 juta euro (sekitar Rp1,7 triliun) jika mereka masih mencoba untuk bermain di kompetisi ilegal di luar UEFA.
Mereka juga diharuskan untuk membayar denda sebesar 50 juta euro (sekitar Rp859 miliar) andaikata ada klub yang mengingkari deklarasi yang telah disepakati oleh kedua belah pihak ini.
Konfirmasi resmi atas komitmen yang mereka buat tersebut telah disepakati oleh kedua belah pihak, dalam hal ini UEFA dan kesembilan klub. Klub-klub tersebut telah dengan sadar menandatangani program yang akan mereka jalankan sebagai bentuk hukuman atas sikap mbeling mereka beberapa waktu yang lalu.
Selain menerima sanksi di atas, pendapatan kesembilan klub tersebut di ajang Liga Champions atau Liga Europa akan dipotong sebesar lima persen. Nantinya, potongan sebesar lima persen tersebut akan didistribusikan ke klub lainnya di luar pencetus Liga Super Eropa ini.