INDOSPORT.COM - Bobroknya Juventus usai kehilangan kans juara Serie A Liga Italia sekaligus Liga Champions musim 2020-2021 terkesan menyedihkan gara-gara pelatih Andrea Pirlo. Siapa sangka, kini terjadi perpecahan imbas aksi Cristiano Ronaldo.
Mampu menangkan Scudetto selama sembilan musim beruntun nyatanya membuat La Vecchia Signora jenuh dan menyasar kompetisi Eropa alias Liga Champions yang terakhir dimenangkan 1995-1996. Mereka pun iri dengan pencapaian rival di Benua Biru, Real Madrid.
Los Blancos merupakan tim yang paling sukses mentas di Eropa dengan koleksi trofi Si Kuping Besar yang mencapai 13. Bahkan, mereka sempat menangi titel tersebut tiga kali secara beruntun yang notebene rekor paling sulit dipecahkan untuk saat ini.
Satu hal yang pasti, Juventus pun menganggap Cristiano Ronaldo sebagai kunci utama keberhasilan kubu putih. Alhasil, mereka sampai berani gelontorkan dana hingga 112 juta euro (Rp1,9 triliun) untuk menyelesaikan transfernya pada 2018 lalu.
Meskipun masih belum menangi pentas terakbar seantero Eropa, CR7 cukup membantu boyong dua gelar Serie A Liga Italia di era kepelatihan Massimiliano Allegri dan Maurizio Sarri. Hanya saja, ketika berganti Andrea Pirlo, bencana besar justru terjadi.
Bianconeri kehilangan tajinya di segala kompetisi, termasuk liga domestik usai beragam hasil kurang memuaskan dengan statistik 21 menang, 9 imbang, dan 6 kalah. Ditambah dengan permasalahan terkait Liga Super Eropa, sagalanya jadi runyam.
Untuk pertama kalinya, Andrea Pirlo bisa membuat kubu hitam putih tak ikut serta di Liga Champions usai terlempar dari empat besar klasemen liga. Ronaldo pun diketahui mulai cari masalah dengan rekan-rekan setimnya usai kekalahan 0-3 lawan AC Milan.