INDOSPORT.COM - Ada sebuah fenomena unik yang terjadi pada Chelsea, di mana mereka membutuhkan pelatih supersub untuk ke final Liga Champions.
Tak ada yang menyangka sebelumnya kalau Chelsea bakal lolos ke final Liga Champions musim ini. Memang jika melihat aktivitas di bursa transfer, Chelsea memang layak ditakuti.
Pasalnya ketika banyak tim sedang berhemat karena pandemi, Chelsea justru jor-joran di awal musim dengan membeli banyak pemain bintang. Seperti Timo Werner, Kai Havertz hingga Ben Chilwell.
Namun, banyak pengamat menilai kalau Chelsea ini butuh adaptasi karena kedatangan banyak pemain baru. Benar saja, Chelsea kesulitan di pertengahan musim hingga membuat pelatih Frank Lampard pun dipecat.
Chelsea kemudian menujuk Thomas Tuchel sebagai pelatih supersub alias pengganti Lampard. Secara pengalaman, Tuchel memang layak diperhitungkan karena mampu membawa PSG ke final Liga Champions.
Keputusan Chelsea pun terbilang tokcer karena Tuchel kembali ke final Liga Champions. Padahal tidak ada yang menyangka sebelumnya, tim baru dengan pelatih dipecat, malah bisa ke final Liga Champions.
Tapi kalau mau dirunut secara historis, Chelsea memang entah mengapa punya peruntungan bagus dengan pelatih pengganti di tengah jalan. Dalam sejarahnya, justru pelatih yang bisa mengantarkan Chelsea ke final Liga Champions, adalah pelatih pengganti.
Bak seperti Manchester United membutuhkan supersub bernama Ole Gunnar Solskjaer untuk cetak gol kemenangan di final Liga Champions 1999. Chelsea pun demikian, membutuhkan pelatih supersub untuk bisa ke final Liga Champions