Ketika Republik Ceko Kalah dan Tersingkir akibat Aturan Gol
Aturan gol ‘coba-coba’ ini sejatinya dibuat di era 90 hingga 2000 an. FIFA selaku federasi sepak bola dunia dan UEFA selaku federasi sepak bola Eropa terus memutar otak tentang aturan gol di masa perpanjangan waktu.
Akhirnya lahirlah aturan Golden Goal dan Silver Goal. Golden Goal sendiri adalah jika salah satu tim mencetak gol di waktu tambahan, maka pertandingan langsung berakhir dan tim yang mencetak Golden Goal akan memenangkan laga.
Sedangkan Silver Goal sedikit versi ‘nanggung’ dari Golden Goal. Silver Goal sendiri jika sau tim mencetak gol selama waktu tambahan, maka laga diteruskan hingga perpanjangan waktu di mana terjadi gol habis.
Golden Goal sendiri diterapkan pada Euro 1996, Euro 2000, Piala Dunia 1998 dan Piala Dunia 2002. Sedangkan Silver Goal dikenalkan di 2003 dan diterapkan di Euro 2004.
Republik Ceko sendiri menjadi tumbal dari dua aturan gol yang tak berlangsung lama ini. Pertama terjadi di Euro 1996.
Kala itu, Republik Ceko tumbang di final Euro 1996 dari Jerman. Ceko kalah di partai puncak dari Die Mannschaft karena Golden Goal Olivier Bierhoff dan membuat laga yang sebelumnya 1-1 di waktu normal langsung usai.
Lalu Republik Ceko terkena sial dari aturan Silver Goal di Euro 2004, yakni pada babak semifinal melawan juara kala itu, Yunani.
Di waktu normal, kedua tim bermain imbang tanpa gol alias 0-0. Lalu, pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.
Namun, di menit 105+1, atau Injury Time babak tambahan, Yunani mencetak gol lewat Traianos Dellas. Alhasil, laga pun usai beberapa detik setelahnya dan tanpa menjalani babak tambahan waktu kedua.Laga ini dimenangi oleh Yunani melalui skema Silver Goal.
Aturan Golden Goal dan Silver Goa pun tak bertahan lama. FIFA memutuskan adanya aturan dua babak tambahan waktu yang masih bertahan hingga saat ini.