INDOSPORT.COM - Chelsea tengah dihadapkan sebuah fakta kalau final Liga Champions dalam 8 musim terakhir selalu tak ramah dengan kisah Cinderella, apa hubungannya?
Chelsea akan bertarung dengan Manchester City di babak final Liga Champions pada akhir pekan ini. Tepatnya di Stadion Do Dragao pada Minggu (30/05/21) dini hari WIB.
Chelsea yang memiliki jumlah gelar lebih banyak dari Manchester City merasa lebih superior ketimbang Manchester City. Tapi ternyata, sebenarnya Manchester City lah yang lebih diunggulkan dari pada Chelsea.
Meski Manchester City tak pernah juara, tapi secara materi pemain dan konsistensi, Chelsea sebenarnya lebih inferior. Memang Chelsea selalu menang 2 kali atas Manchester City tapi itu terjadi ketika Pep Guardiola tak menurunkan kekuatan terbaik.
Secara materi dan konsistensi pun, Manchester City berada di atas angin ketimbang Chelsea. Formasi 3-2-1-4 ala Pep Guardiola di Manchester City ketika menyerang masih menjadi salah satu senjata paling mematikan di Eropa saat ini.
Jangan lupa juga kalau Pep Guardiola ketika sudah masuk final, biasanya ia akan selalu menang dan menjadi juara. Hanya Jose Mourinho saja yang pernah mengalahkan Guardiola dan Chelsea sekarang dilatih bukan olehnya.
Di sisi lain, Chelsea juga masih menunggu kabar Edouard Mendy dan N’Golo Kante apakah fit atau tidak dii final Liga Champions nanti. Di Liga Inggris sendiri juga sudah terbukti kalau Manchester City jadi juara sedangkan Chelsea malah kalah di laga terakhir.
Bahayanya bagi Chelsea, final Liga Champions dalam 8 musim terakhir sejak edisi 2012/13, selalu tidak ramah untuk kisah Cinderella. Maksudnya adalah biasanya tim yang tak diunggulkan bakal mengalami kekalahan alias tidak bakal ada kejutan seperti dongeng di final UCL.
Lihat saja bagaimana nasib PSG, Tottenham, Liverpool, Juventus, Atletico Madrid, dan Borussia Dortmund yang harus kalah melawan tim lebih diunggulkan. Melihat fakta itu, apakah ini pertanda status Chelsea yang tidak diunggulkan bakal membuat mereka kalah di final Liga Champions nanti?