INDOSPORT.COM - Imbas adanya Joan Laporta, desas-desus kepulangan Pep Guardiola untuk gantikan Ronald Koeman di klub LaLiga Spanyol, Barcelona, mulai bermunculan.
Bukannya ingin adanya reuni, sang mantan pelatih malah bahagia di Manchester City.
Sebelum ini, pelatih berkepala plontos itu menjadi dasar prestasi membanggakan bagi klub Catalan. Bagaimana tidak? Gantikan Frank Rijkaard gara-gara nirgelar (2007-2008), prestasi klub langsung meningkat secara signifikan.
Ya, Lionel Messi cs untuk pertama kalinya menangi sextuple atau enam gelar juara baik di tingkat domestik maupun Eropa hanya dalam waktu satu tahun saja. Selama empat tahun masa baktinya (2008-2012), Guardiola selalu bisa sumbangkan prestasi luar biasa.
Hal inilah yang membuat Laporta berminat mengundang mantan pelatihnya tersebut. Secara, dirinyalah yang mengangkat derajat juru taktik asal Spanyol itu dari klub cadangan alias Barcelona B lantas jadi pelatih skuat utama.
Setelah Manchester City menangi Liga Champions 2020-2021, nantinya presiden El Barca yakin bisa pulangkan mantan pelatih terbaiknya tersebut. Apalagi, kualitas klub sedang dalam keadaan terpuruk gara-gara buruknya kualitas Ronald Koeman.
Hanya saja, respons dari pelatih berusia 50 tahun itu sangat jelas yakni penolakan. Ia berkata: "Manchester City berikan apa yang pelatih butuhkan. Tentu saja investasi di sini sangat membantu, saya tak akan berdalih, tapi bukan itu saja," dilansir Marca.
"Saya punya teman seperjuangan di atas hierarki saya yang siap sedia berikan dukungan. Saya merasa nyaman dengan staf dan segalanya di sini. Ketika kami kalah, mereka tak ingin saya yang bertanggung jawab dan cari solusi bersama," tutupnya.