In-depth

Gawatnya Tottenham Diasuh Antonio Conte: Pelatih Banyak Mau dan Uang Melimpah

Selasa, 1 Juni 2021 20:05 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Alex Livesey - Danehouse/Getty Images
Pemain Tottenham Hotspur, Carlos Vinicius, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Aston Villa pada laga lanjutan Premier League di Villa Park, Minggu (21/03/21). Copyright: © Alex Livesey - Danehouse/Getty Images
Pemain Tottenham Hotspur, Carlos Vinicius, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Aston Villa pada laga lanjutan Premier League di Villa Park, Minggu (21/03/21).
Dana Melimpah

Data tahun 2020 menunjukkan bahwa Tottenham Hotspur menempati puncak daftar klub terkaya di Inggris. Spurs menjadi klub paling bernilai tinggi di kompetisi Negeri Ratu Elizabeth. 

Besar kekayaan klub asal London itu adalah 2,6 miliar pound atau sekitar 50 triliun. Kekayaan itu bahkan melampaui Manchester City yang selama beberapa musim disebut-sebut klub terkaya karena kekuatan finansialnya.

Manchester City tahun lalu mencatat kekayaan 2,2 triliun pound (sekitar Rp42,2 triliun) di tempat kedua. Posisi mereka diikuti rival sekotanya, Manchester United, yang memiliki kekayaan 2,1 triliun pound (sekitar Rp40,3 triliun). 

Juara Liga Inggris 2019-2020, Liverpool, hanya mengantongi nilai kekayaan sebesar 1,6 triliun pound (sekitar Rp30,7 triliun) di tempat keempat.

Salah satu kelebihan Tottenham dibanding tim-tim enam besar lainnya adalah mereka memiliki beban gaji yang lebih rendah. Sementara pemasukan mereka selalu besar seperti menembus final Liga Champions dan stabil di enam besar Liga Inggris. 

Pada musim 2018-19 pendapatan Tottenham juga meningkat 21 persen mencapai 461 juta poundsterling. Hanya 39 persen dari total pemasukan tersebut yang diambil untuk menggaji pemain. 

Maka tak heran mereka bisa membangun stadion termahal di Eropa saat ini, yakni Tottenham Hotspur Stadium. Selesai dibangun, stadion bernilai miliaran euro itu pun langsung meningkatkan pemasukan tim secara signifikan. Hal ini seperti diungkapkan oleh Kieran Maguire, ahli finansial dari Universitas Centre for Sports Business Group.

Pemilik Spurs, Daniel Levy, bisa saja membangun tim sekuat Man City atau Liverpool andai saja ia mau membelanjakan banyak uang di bursa transfer. Namun yang ada selama ini belanja Spurs selalu nanggung. Bahkan di era Mauro Pochettino pada awal musim 2018/19, Spurs memilih untuk tidak berbelanja pemain.  

Maka silakan dibayangkan apa jadinya klub dengan keuangan sesehat Spurs memiliki pelatih seperti Antonio Conte. Conte pun akan memanfaatkan uang tersebut untuk berbelanja pemain yang ia mau. Dengan begitu, ia akan semakin mudah mencapai tujuan. 

Berkaca dari hal ini, maka cukup masuk akal jika Antonio Conte nantinya lebih memilih Tottenham Hotspur ketimbang Real Madrid. Bagi Real Madrid yang kesulitan karena pandemi COVID-19, jor-joran di bursa transfer bukanlah pilihan bijak untuk saat ini.