'Sepak Bola Pulang ke Rumah', Ketika Euro 1996 Khianati Inggris
Pertandingan akbar sudah tersaji di fase grup dalam tajuk Derby Britania. Inggris melawan Skotlandia di babak penyisihan grup A.
Inggris yang dibesut oleh Terry Vanables memiliki pemain ikonik, Paul Gascoigne. Kehadiran Paul Gascoigne sebetulnya mendapat pertentangan.
Sebagai bad boy yang gemar mabuk-mabukan, Gascoigne dianggap tak layak bergabung dengan skuad Inggris. Namun, Gascoigne sukses membungkam mulut para pengritik.
The Three Lions membuka keunggulan lewat Alan Shearer pada menit 53'. Keunggulan Inggris digandakan lewat aksi Paul Gascoigne.
Gascoigne melakukan aksi individu dengan menipu bek Skotlandia, Colin Hendry, dan menceploskan bola ke gawang. Inggris memenangi Derby Britania Raya dengan skor 2-0.
Antusiasme penggemar sepak bola di Inggris semakin menjadi-jadi. Pertandingan makin seru terjadi di partai terakhir penyisihan.
Mereka berhadapan dengan tim favorit, Belanda. Laga itu pun dikenang sebagai salah satu pertandingan terbaik dalam sejarah Euro. Di laga itu Inggris tampil luar biasa dan menang dengan skor 4-1 lewat gol-gol Gascoigne, McManaman, Sheringham, dan Shearer.
Kemenangan itu disambut sukacita oleh penduduk Inggris. Mereka menganggap tahun itu sepak bola benar-benar pulang ke rumah.
Di fase gugur Inggris bersua dengan Spanyol. Di babak ini Inggris harus melalui laga yang sulit.
Inggris tak bermain dengan maksimal dan Spanyol tampil ngotot. Namun, dengan susah payah Inggris tetap berhasil lolos ke semifinal.
Harapan publik sepak bola Inggris semakin besar dan berharap tahun itu mereka berhasil merebut trofi juara. Akan menjadi hal yang sempurna kembali menjadi juara di negeri sendiri.
Namun harapan mereka harus sirna. Inggris tampil antiklimaks. Euro 1996 telah 'mengkhianati' Inggris dan menyakiti hati banyak orang di Negeri Ratu Elizabeth.
Bersua Jerman di semifinal, Inggris sebetulnya unggul cepat terlebih dahulu pada menit ke-3 lewat Alan Shearer. Namun, 13 menit kemudian Jerman mampu membalas lewat Kuntz.
Skor 1-1 pun bertahan hingga usai perpanjangan waktu. Pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Pada babak ini jantung pendukung The Three Lions dibuat berdebar-debar. Lima penendang masing-masing tim mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Para pencetak gol di tim Inggris adalah Shearer, Platt, Pearce, Gascoigne, dan Sheringham. Namun di penendang keenam, Gareth Southgate gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Jerman pun menghukumnya lewat gol dari Moller dan berpesta juara di akhir laga.
Gareth Southgate yang saat ini menjadi pelatih Timnas Inggris tentu masih ingat momen itu dan tak ingin mengulanginya lagi di Euro 2021.