Senol Gunes dan Masa Emas Turki di Piala Dunia yang Siap Kejutkan Euro 2020
Di babak penyisihan grup, Turki tergabung di Grup C bersama Brasil, Kosta Rika serta China. Sempat kalah di partai pembuka kontra Brasil, skuad Senol Gunes yang bermaterikan Hakan Şükür, Nihat Kahveci hingga Rüştü Reçber berhasil lolos ke 16 besar dengan status runner up.
Pada fase knock out inilah, cerdiknya taktik Senol Gunes terlihat. Mengandalkan taktik 4-3-2-1, dirinya sukses mengalahkan tim-tim yang saat itu masih mempopulerkan formasi 4-4-2.
Hakan Şükür yang diplot sebagai ujung tombak, tak hanya berperan sebagai goal getter melainkan juga penarik pemain bertahan lawan. Imbasnya, para second striker atau gelandang serang jadi leluasa bergerak ke kotak penalti untuk cetak gol.
Terbukti, İlhan Mansız berhasil jadi top skor Turki dengan tiga gol sepanjang fase knock out. Namun puncak kecemerlangan Senol Gunes yang paling bisa dilihat adalah, dengan sukses membawa Turki finish di peringkat 3 Piala Dunia 2002 usai mengalahkan Korea Selatan.
Berkat pencapaian tersebut, Senol Gunes berhasil memenangkan penghargaan Pelatih Terbaik UEFA untuk tahun 2002. Sayangnya, usai gagal membawa Turki lolos ke ajang Euro 2004, dirinya dipecat sebagai manajer.
Kini, setelah berpisah hampir 16 tahun, Senol Gunes yang sukses bawa Turki tampil di Euro 2020 berpotensi hadirkan kejutan, apalagi sepanjang tahun 2021 ini Turki belum pernah rasakan kekalahan dalam enam pertandingan yang mereka jalani.