INDOSPORT.COM - Finlandia membuat heboh jagat sepak bola Eropa setelah keberhasilan mereka lolos untuk pertama kalinya ke ajang Euro 2020. Hal tersebut tidak lepas dari sosok pelatih mereka, Markku Kanerva yang jenius dalam meracik strategi.
Bagaimana tidak, sosok berusia 57 tahun itu sudah 17 tahun berkecimpung di lingkungan timnas Finlandia, yang membuat dirinya kenal betul kualitas para pemainnya.
Hal itu dibuktikan dengan membawa Finlandia menjadi runner-up Grup J babak Kualifikasi Euro 2020 lalu, dengan koleksi 18 poin dari 10 pertandingan dari 6 kali menang dan 4 kali kalah.
Walau berada di bawah Italia, negeri di utara Eropa ini berhasil menyingkirkan Yunani dan Bosnia-Herzegovina yang punya tradisi sepak bola lebih menonjol di Benua Biru.
Bahkan striker Finlandia, Teemu Pukki, menjadi top skor Grup J dengan 10 gol. Pemain Norwich City ini tercatat sebagai pencetak gol kedua terbanyak dalam sejarah timnas Finlandia.
Ia hanya tertinggal dua gol dari Jari Litmanen, legenda sepak bola Finlandia. Namun setelah membantu negaranya lolos, Pukki tidak bisa tampil di Euro 2020 lantaran mengalami cedera.
Pelatih Markku Kanerva sadar diri status Finlandia di Euro 2020 ini hanya debutan. Dirinya tidak berekspektasi terlalu tinggi. Sudah tak unggulan, mereka juga tidak bisa dibantu pemain utama andalannya itu.
Di Euro 2020, Finlandia masuk dalam Grup B yang dihuni oleh Belgia, Rusia, dan Denmark. Tergabung dengan negara-negara yang tradisi sepak bolanya di Eropa cukup kuat, membuat kiprah Finlandia diragukan publik bisa berbuat banyak.
Namun memasuki turnamen bergulir sekarang ini, siapa sangka ternyata Finlandia banyak membuat kejutan. Mulai dari mampu meraih kemenangan di laga perdana, hingga membuat heboh karena banyak pemain lawan yang menjadi korban ketika berhadapan dengan mereka.
Finlandia menang 1-0 atas Denmark di laga debut. Kemenagan dicetak oleh Joel Pohjanpalo di menit ke-60. Padahal, mereka kalah segala-galanya dari tim berjuluk The Dynamite.
Statistik mencatat Finlandia hanya menguasai bola sebesar 30%, dan hanya 2 kali melepaskan tendangan ke arah gawang dengan 1 tepat sasaran. Sedangkan Denmark, menguasai 70% bola dan melepaskan 28 tendangan dimana 22 di antaranya tepat sasaran.
Kendati demikian, dewi fortuna berpihak kepada Finlandia sehingga gempuran-gempuran para pemain Denmark tidak mampu meruntuhkan tembok pertahanan Finlandia.
Di laga kedua melawan Rusia, keberuntungan tidak memihak Finlandia. Sebab, mereka kalah tipis 1-0 lewat gol Aleksei Miranchuk dimenit ke-45.
Meraih satu kali kemenangan dan menelan satu kekalahan, membuat peluang Finlandia untuk lolos ke fase gugur masih terbuka. Saat ini mereka berada di posisi ke-3 dengan koleksi 3 poin, di bawah Rusia (2) dan Belgia (1).