INDOSPORT.COM - Timnas Brasil era 1958-1970 identik dengan sosok pemain ajaib bernama Edson Arantes do Nascimento alias Pele. Dia tampil secara berturut-turut di empat edisi Piala Dunia, mulai dari 1958, 1962, 1966, hingga 1970.
Keberadaan Pele memuluskan jalan Brasil merajai dunia sepak bola. Pencapaian fenomenal berupa tiga trofi Piala Dunia adalah rekor abadi yang belum bisa dipecahkan atau bahkan disamai oleh pemain lain hingga kini.
Meski begitu, terdapat satu masa di mana Brasil mampu menjuarai Piala Dunia tanpa kehadiran Pele dalam susunan pemain, yakni edisi 1962. Legenda berjulukan A Perola Negra yang berarti Sang Mutiara Hitam itu sebetulnya tercantum di skuat Tim Samba.
Pele juga sempat bermain dua kali pada laga fase grup melawan Meksiko dan Cekoslovakia, tapi nasib buruk menimpanya pada pertandingan yang disebut terakhir. Dia mengalami cedera parah sehingga terpaksa mengubur mimpi melanjutkan kiprah bareng Brasil di sisa turnamen.
Tanpa Pele, status Brasil sebagai tim terbaik dunia sekaligus favorit juara sempat diragukan. Salah seorang pelatih ternama era 1960-an, Helenio Herrera, bahkan secara terang-terangan melontarkan komentar pedas.
“Brasil tanpa Pele jelas tak berdaya. Siapa itu Amarildo?” ujar Herrera seraya mempertanyakan kualitas pemain-pemain Brasil selain Pele.
Ternyata perkataan Herrera mentah dan boleh dibilang omong kosong. Brasil melenggang mulus menuju final dan sama sekali tak kehilangan jati diri mereka yang selalu berusaha memainkan sepak bola indah berlabel jogo bonito.
#OnThisDay in 1962, Brazil retained the Jules Rimet Trophy
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) June 17, 2016
🇧🇷 📰 > https://t.co/fe4BNjiQnp pic.twitter.com/ahLbnSZoLL
Pele boleh saja cedera, tapi Brasil masih memiliki segudang talenta luar biasa, terutama Manuel Francisco dos Santos alias Garrincha.
Dialah yang memegang peranan penting tatkala Brasil kehilangan bintang utamanya di final Piala Dunia 1962 kontra Cekoslovakia, 17 Juni 1962.
Pendukung Brasil sempat dibuat deg-degan ketika Cekoslovakia berhasil membuka keunggulan terlebih dulu melalui aksi Josef Masopust. Striker yang belakangan dinobatkan sebagai pemain terbaik Ceko sepanjang masa itu menjebol gawang Brasil pada menit ke-15.
Terpancing dengan gol tersebut, Garrincha lantas menggila. Dia mengobrak-abrik lini pertahanan Cekoslovakia lewat liukan-liukan tajam serta dribel mematikan, terlebih ketika pertandingan memasuki babak kedua.