INDOSPORT.COM - Presiden Italia buka suara perihal ada pemainnya yang berlutut sebagai bentuk perlawanan melawan tindakan rasis.
Gabriele Gravina selaku presiden Federasi Sepak Bola Italia ini menjelaskan bahwa dirinya tidak memaksakan para pemainnya untuk melakukan tindakan berlutut melawan rasisme.
Meskipun tidak memaksa para pemainnya untuk berlutut, Gabriele Gravina sendiri mengakui bahwa dirinya tetap tidak setuju dengan adanya tindakan rasis di sepak bola.
"FIGC (federasi sepak bola Italia) menolak keras segala bentuk tindakan rasis," buka Gravina dikutip dari Sky Sports.
"Tapi, para pemain Italia memiliki kebebasan untuk tidak melakukan aksi berlutut sebagai bentuk perlawanan melawan tindakan rasis," tambahnya menjelaskan.
Ungkapan tersebut menyusul adanya lima pemain Timnas Italia yang berlutut ketika melawan Wales di laga pamungkas Euro 2020 dari grup A.
“Sebelum pertandingan, kami membicarakannya dengan tim karena kami tahu bahwa semua orang Wales akan berlutut dan kami sepakat bahwa setiap orang akan bebas mengikuti naluri dan perasaan mereka," lanjut Gravina menjelaskan.
“Itu akan sama untuk sisa kompetisi. FIGC tidak memaksa siapa pun, karena pemaksaan itu tidak benar," tutupnya.