INDOSPORT.COM - Persita Tangerang datang dengan wajah baru di BRI Liga 1 2021-2022. Manajemen dan tim pelatih melakukan evaluasi besar-besaran setelah hasil minor di tiga laga musim lalu, plus pengamatan di Piala Menpora 2021.
Pelatih Persita, Widodo C. Putro, memutuskan untuk melepas 13 pemain sepanjang 2021 (belum terhitung tiga pemain asing yang mengundurkan diri pada 2020).
Mereka adalah Rio Ramandika, Redi Rusmawan, Egi Melgiansyah, Henry Rivaldi, Hamka Hamzah, Samsul Arif, Yevhen Budnik, Zikri Akbar, Ari Wibowo, Ricky Kayame, Elisa Basna, Yogi Triana dan Miftah Anwar Sani.
Sebagai gantinya, Persita sejauh ini sudah mendatangkan 11 pemain berpengalaman baik lokal maupun asing. Notabene pemain yang datang dalam usia produktif dan jadi andalan di klub sebelumnya.
Sebanyak 11 pemain baru Persita tersebut adalah Adam Mitter, Kevin Gomes, Billy Keraf, Irsyad Maulana, Agung Prasetyo, Herwin Saputra, Rahmanuddin, Ahmad Nur Hardianto, Alex Goncalves, Dhika Bayangkara dan Bae Sin Yeong.
Widodo C. Putro dan manajemen Persita Tangerang menginginkan ada perubahan pada permainan Persita musim ini. Hal itu tak lepas dari hasil minor di Piala Menpora 2021 dan tiga laga Liga 1 musim lalu.
"13 orang yang tak masuk skuat musim ini sudah kita bicarakan sama manajemen dan mereka setuju dengan visi misinya. Bahwa sepak bola sekarang tak hanya soal senior, tapi power, fighting spirit, kuat dalam bertahan dan menyerang," tutur Widodo terkait revolusi besar-besaran di Persita.
"Tim lawan, kita lihat Barito Putera, PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, bagaimana mereka membangun tim dengan pemain bagus. Makanya dengan hasil evaluasi bersama, inilah saatnya mainkan pemain potensial dan usia muda," imbuhnya.
Selain pemain senior, tim pelatih Persita juga mempromosikan pemain muda dari tim U-20. Widodo menilai ada empat nama yang layak diberikan kesempatan musim ini, yakni Rifki Dwi Septiawan, M. Duta Atapelwa, M. Bagoes Salam Aryatama, dan Flavio Cameron Sigati
Dengan perubahan besar yang dilakukan musim ini, Persita Tangerang diharapkan berbicara banyak di Liga 1. Paling tidak, Pendekar Cisadane bertahan di kasta teratas sesuai target manajemen.