Euro 2020: Verratti atau Locatelli, Ketika Pilihan Mewah Jadi 'Masalah'
Situs whoscored memberikan rating 8.56 untuk permainan Marco Veratti di laga melawan Wales. Veratti sukses membuat pendukung Italia lupa akan keberadaan Manuel Locatelli.
Pemain PSG itu begitu disiplin dalam menjaga area, mempertahankan bola, dan merebut bola. Umpan-umpan dan dribbling kecilnya juga ampuh membuat pertahanan Wales keteteran.
Melawan Austria di laga penting fase 16 besar, pelatih Roberto Mancini tentu tidak mau main-main. Ia akan memilih pemain terbaik di dalam timnya.
Pertanyaan pun timbul, siapa yang akan diturunkan oleh Mancini, Locatelli atau Veratti? Menjawab pertanyaan itu, Mancini hanya berujar bahwa kesulitannya memilih dua pemain dengan kualitas bagus merupakan sebuah hal mewah bagi dirinya sebagai pelatih.
"Sangat menyenangkan bagi seorang pelatih untuk diberikan 'kesulitan' memilih di antara pemain-pemain hebat, terutama mengetahui ada 11 starting line up." ujar Mancini dilansir dari Football Italia.
Roberto Mancini belum bisa menjamin siapa di antara keduanya yang turun sampai menjelang laga nanti. Tentu saja, di balik 'kemewahan' ini ada potensi masalah yang mengintai.
Secara khusus hal itu menimpa Manuel Locatelli. Euro 2020 sebetulnya bisa menjadi ajang yang sangat luar biasa bagi seorang Locatelli. Jika Italia bisa merengkuh gelar juara di akhir kompetisi, ia bisa tercatat dalam sejarah tim sebagai legenda.
Locatelli pun sudah memulainya dengan sangat baik di fase grup. Namun ironisnya, langkah Locatelli untuk bersinar bisa terhenti begitu saja.
Marco Veratti di sisi lain merupakan gelandang utama di tim Italia. Dalam dua tahun terakhir, pemain yang memiliki peran sama dengan Locatelli itu menjadi andalan Gli Azzurri.
Salah satu penyebab utama mengapa Locatelli bisa tampil menjadi starter adalah musibah cedera yang menimpa Marco Veratti. 'Sial' bagi Locatelli, Veratti langsung tampil nyetel pada laga debutnya untuk Italia di Euro 2020.
Meski begitu, Locatelli tak perlu berkecil hati. Sebab, untuk bisa merengkuh trofi juara, Italia harus menghadapi lawan setara atau bahkan lebih kuat di sisa fase gugur nanti.
Akan tiba saatnya tim membutuhkan variasi strategi dan pendekatan yang baru. Di situlah Manuel Locatelli bisa tampil unjuk gigi dan membuktikan dirinya layak menjadi bintang turnamen.