Infrastruktur Jadi Alasan Liga 1 2021 Sulit Digelar di Luar Pulau Jawa
Terkait hal ini, LIB melalui Direktur Operasional, Sudjarno memiliki alasan. Dimana permasalahan infrastruktur membuat LIB sulit menggelar Liga 1 di luar Pulau Jawa.
"Kenapa Liga 1 di Pulau Jawa? pertama itu infrastruktur. Perpindahan klaster ke klaster berikutnya tak terlalu jauh. Untuk sekarang kita tak bisa sampaikan bisakah dibuat di luar Jawa? nanti akan kami gambarkan ke PSSI memungkinkan atau tidak," Sudjarno.
"Kalau Liga 2 akan kami buat grup dan ada bidding untuk jadi tuan rumah. Beberapa tim sudah mengajukan diri seperti PSMS Medan, Kalteng Putra, dan Persiba Balikpapan. Pasti Kalimantan, Sumatera dan lain-lain di Liga 2 akan digunakan," ucapnya.
Liga 1 musim ini memang dirancang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air ini akan bergulir dalam enam series di tiga klaster.
Series pertama di Banten-Jakarta-Jawa barat, kedua Jawa Tengah-Yogyakarta, ketika Jawa Timur. Adapun series keempat tetap di Jawa Timur, kemudian kelima kembali Jawa Tengah-Yogyakarta jadi tuan rumah, dan Banten-Jakarta-Jawa Barat di series penutup.
Sudjarno mengaku sulit untuk Liga 1 bergulir di luar Jawa mengingat durasi pertandingan hingga infrastruktur yang layak untuk penyelenggaraannya. Selain stadion yang sesuai dengan kriteria, ada hal lain seperti penginapan, dan transportasi dari satu tempat ke tempat lain.
"Kalau Liga 1, kan sistem penuh, home-away kami belum bisa menemukan infrastruktruknya di luar Jawa," pungkasnya.