Kasper Schmeichel dan Mimpi Anak Menyamai Prestasi Ayah Bersama Denmark
Bandingkan saja dengan perjalanan sang ayah, Peter Schmeichel, yang langsung dipinang Manchester United pasca tampil apik bersama Brondby di Denmark.
Sedangkan Kasper, yang langsung bermain di akademi Manchester City, malah keluar masuk tim-tim gurem dengan status pinjamn sebelum dilepas ke tim gurem lainnya, Notts County.
Sang ayah, Peter, menjalani karier nyaris sempurna. Ia tak butuh waktu lama yakni hanya dua tahun sejak kepindahannya dari Brondby untuk memenangkan gelar Liga Inggris bersama Man United.
Sedangkan Kasper, baru merasakan mengangkat gelar Liga Inggris bersama Leicester City pada 2016 atau 12 tahun setelah dirinya menginjakkan kaki di sepak bola profesional Inggris.
Rentetan prestasi diteruskan sang ayah bersama Man United dengan 11 gelar. Sedangkan Kasper hingga di usianya yang ke-34 baru merasakan dua gelar bersama Leicester.
Pencapain puncak sang ayah didapat saat membawa negaranya, Denmark,, menjuarai Euro 1992. Hal ini pun membuat Kasper termotivasi.
Sebab, Denmark tinggal menjalani 2 x 90 menit untuk meraih gelar Euro keduanya sepanjang sejarah. Dengan catatannya sejauh ini, tim Dinamit punya kesempatan untuk mengulangi pencapaian 29 tahun silam.
A nine-year-old Kasper Schmeichel holds the Euro '96 trophy with Brian Laudrup's seven-year-old son Nicolai, 1996. pic.twitter.com/DSh8pwTSdT
— 90s Football (@90sfootball) July 3, 2021
Tekad ini lah yang dipegang oleh Kasper. Mungkin torehan di klub akan sulit dikejar mengingat usianya yang telah 34 tahun.
Tapi, tak ada yang lebih menyenangkan membawa negaranya yang berstatus kuda hitam menjuarai Euro 2020 di tengah kepungan tim-tim besar di semifinal.
Prestasi Euro 2020 pun setidaknya akan menutup pandangan orang terhadap Kasper yang selalu berada di bawah bayang-bayang sang ayah karena hanya menyandang nama ‘Schmeichel’.