INDOSPORT.COM – 17 tahun yang lalu, tepatnya pada 4 Juli, barisan para dewa dari Yunani mampu mengejutkan dunia sepak bola setelah menjadi juara Euro 2004 dengan mengalahkan tuan rumah Portugal.
Di setiap edisi Euro (dulunya bernama Piala Eropa) sejak 1968, selalu muncul kuda-kuda hitam. Tentu yang paling banyak dikenang adalah keperkasaan Denmark di tahun 1992 dan Yunani di Euro 2004.
Di Euro 2020 kali ini, satu-satunya kuda hitam yang tersisa adalah Denmark. Tim Dinamit berhasil melaju ke semifinal dan dikepung oleh negara besar yakni Inggris, Italia, dan Spanyol.
Jalan Denmark ke semifinal Euro 2020 pun cukup fantastis. Tim Dinamit mampu bangkit di laga terakhir dan memastikan lolos ke babak 16 besar.
Di babak 16 besar, Denmark mengalahkan Wales dan diteruskan dengan mengalahkan Ceko di perempat final untuk melaju ke semifinal Euro 2020.
Hingga saat ini, mungkin banyak pecinta sepak bola memilih agar Denmark menjadi juara Euro 2020. Kisah kuda hitam menjadi juara akan menjadi dongeng indah di tengah pandemi seperti saat ini.
Andai, sekali lagi andai, Denmark menjadi juara, tentu kisah kuda hitamnya takkan semenarik perjuangan tim Dinamit di Euro 1992, mengingat lawan yang dihadapi hingga semifinal adalah tim-tim kuda hitam pula.
Alih-alih menyamai heroiknya tim Denmark 1992, tim Dinamit di Euro 2020 ini pun, jika mampu meraih gelar juara, takkan mampu menyamai kisah heroik kala Yunani membungkam Portugal dan memenangkan Euro 2004 pada 4 Juli silam.