INDOSPORT.COM - Takjubkah Anda ketika menyaksikan laga babak 16 besar Euro 2020 antara Kroasia versus Spanyol yang berkesudahan dengan skor 5-3? Pertandingan itu memang menyedot atensi para penikmat sepak bola lantaran menghasilkan delapan gol.
Spanyol sempat unggul 3-1 sampai lima menit menjelang bubaran, namun Kroasia sukses menyamakan kedudukan di sisa waktu melalui aksi Mislav Orsic (85') dan Mario Pasalic (90+2').
Pada akhirnya, Spanyol melangkah ke perempat final setelah memastikan kemenangan 5-3 di babak ekstra berkat sumbangsih Alvaro Morata (100') dan Mikel Oyarzabal (103').
Namun, gelontoran delapan gol sesungguhnya bukan jumlah paling banyak sepanjang sejarah putaran final Piala Eropa. Rekor masih dipegang oleh partai semifinal edisi 1960 yang melakonkan Prancis melawan Yugoslavia.
Partai yang berlangsung di Stadion Parc des Princes, 6 Juli 1960, ini terbilang mendeskripsikan secara sempurna ujar-ujar mengenai sepak bola adalah permainan dua babak berdurasi 90 menit. Laga belum benar-benar selesai jika wasit belum meniup peluit akhir.
Tuan rumah Prancis tampak berada di atas angin. Les Blues alias Si Biru tiga kali berada dalam posisi memimpin. Gol Jean Vincent dan Francois Heutte memastikan Prancis memasuki masa turun minum dengan keunggulan 2-1.
Tiket final sepertinya bakal digenggam Prancis begitu Maryan Wisnieski menambah keunggulan Prancis menjadi 3-1 pada menit ke-53. Les Blues sempat kecolongan gol Ante Zanetic, tapi mereka bisa memulihkan lagi keunggulan dua bola via kontribusi Heutte.
If there is another goal in this game it will equal the most scored in a Euros Finals match (9) which was Yugoslavia 5 France 4 in the very first match back in 1960 https://t.co/Vkco1csuBq
— richard foster (@rcfoster) June 28, 2021
Papan skor masih menunjuk angka 4-2 bagi keunggulan Prancis kala laga memasuki periode 15 menit akhir. Hanya, saat bayang-bayang final Piala Eropa sudah berkeliaran di benak mereka, Yugoslavia memberikan pukulan hebat yang membuyarkan harapan tim tuan rumah.
Dalam tempo empat menit, Yugoslavia mampu membalikkan skor menjadi 5-4 untuk keunggulan mereka! Secara berturut-turut, Tomislav Knez (menit ke-75) dan Drazen Jerkovic (78', 79') merobek jala gawang Prancis yang dikawal Georges Lamia.
Nama yang disebut terakhir menjadi kambing hitam kekalahan Prancis. Surat kabar L’Equipe paling vokal melancarkan kritikan kepada Lamia yang dinilai tak becus mengawal gawang sehingga Yugoslavia bisa lima kali menggetarkan jalanya.
“Lamia telah membunuh Prancis. Dia bertanggung jawab atas hasil buruk serta kegagalan tim di Piala Eropa 1960,” begitu bunyi petikan kalimat dari surat kabar L’Equipe.