INDOSPORT.COM - Piala Dunia 1990 dianggap sebagai hajatan sepak bola paling membosankan sepanjang sejarah. Indikatornya sudah tentu adalah jumlah gol yang tercipta, yakni 115 gol dari 52 pertandingan (rata-rata 2,21 gol per laga) alias terendah sejak 1930.
Kala itu, dunia sepak bola memang tengah mengalami perubahan paradigma. Banyaknya gol yang dicetak oleh sebuah tim tidak berarti bila mereka gagal meraih kemenangan di pengujung laga.
Alhasil, setiap negara cenderung mementingkan ketangguhan pertahanan ketimbang ketajaman lini depan masing-masing di Piala Dunia 1990.
Keadaan itu terus berlanjut hingga final, yang berlangsung di Stadion Olimpico, Roma. Jerman Barat dan Argentina saling bertarung memperebutkan gelar Piala Dunia ketiga tampak bermain dengan tempo lambat.
Bagi publik, permainan defensif yang diterapkan oleh Argentina mungkin dimaklumi. Meski masih diperkuat Sang Dewa Sepak bola, Diego Maradona, La Albiceleste alias Si Putih-Biru Langit memang tidak pernah menang lebih dari 2-0 sejak fase grup.
Bahkan, pasukan Carlos Bilardo harus dua kali menuntaskan laga lewat adu penalti. Sementara itu, bermain lambat dan hati-hati sesungguhnya bukanlah wajah asli Jerman mengingat di fase grup mereka adalah tim tersubur dengan torehan 10 gol.
Namun, saat memasuki fase gugur, Jerman mulai pragmatis. Skor tipis tidak masalah, asalkan menang. Terbukti, Tim Panser secara berturut-turut menyingkirkan Belanda (16 besar), Cekoslovakia (perempat final) dengan skor tipis.
Di semifinal, Jerman Barat bahkan harus menjalani adu penalti kontra Inggris setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit. Tiket ke final berhasil digenggam berkat kemenangan 4-3 di babak tos-tosan.
🏆🏆🏆 #OnThisDay in 1990, 🇩🇪@DFB_Team_EN beat holders 🇦🇷@Argentina 1-0 to win the #WorldCup for the 3️⃣rd time! pic.twitter.com/2e60jGFEp0
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) July 8, 2017
Pertandingan final akhirnya dimenangi oleh Jerman Barat dengan skor tipis 1-0, 8 Juli 1990. Satu-satunya gol yang tercipta berasal dari eksekusi penalti Andreas Brehme menyusul pelanggaran Nestor Sensini terhadap Rudi Voeller di kotak terlarang pada menit ke-85.
Suka Jerman, duka Argentina. Diego Maradona dkk. tercatat dalam buku rekor Piala Dunia sebagai tim pertama yang gagal mencetak gol di final. Sebelumnya, dua tim yang bertanding di final selalu bisa menyarangkan gol sejak edisi perdana (1930).
Tak hanya itu, Argentina juga menjadi kesebelasan pertama yang menerima dua kartu merah di final, yaitu Pedro Monzon (menit ke-65) dan Gustavo Dezotti (87’).
Lengkap sudah penderitaan Tim Tango dan Maradona. Air mata Sang Dewa Sepak bola menetes cukup deras dan wajahnya tampak kuyu selepas laga.