INDOSPORT.COM - Sanggup maju hingga semifinal Euro 2020 memang patut membuat Spanyol diacungi jempol namun bukan berarti mereka terhindar dari kritikan. La Furia Roja dinilai tidak punya sosok penyerang yang diperkaya insting gol.
Komentar bernada miring ini disuarakan oleh Rik Sharma, jurnalis asal Spanyol yang berkerja untuk Goal. Ia beranggapan jika kebanyakan tim di La Liga saat ini tidak lagi jadi tempat yang ramah bagi pemain dengan tipe 'finisher'.
Dalam beberapa tahun ke belakang semakin banyak peran seorang striker sentral digantikan oleh gelandang dengan peran 'false nine'. Taktik ini bagus agar membuat lawan tidak mengetahui siapa sumber gol sebenarnya namun dalam jangka panjang memiliki efek buruk.
Pemain-pemain seperti David Villa atau Fernando Torres yang dikenal karena ketajaman naluri gol mereka kini bak ditelan zaman. Ketiadaan trofi sejak Euro 2012 pasca mundurnya mereka dari tugas negara semakin menguatkan asumsi Sharma.
"Tidak mampu mencetak gol adalah alasan kenapa Spanyol tersingkir. Setelah era Torres dan Villa tidak ada lagi sosok yang bisa menjamin terlahirnya gol. Melawan Italia mereka punya kans besar untuk menang tapi peluang banyak yang terbuang," ungkap Sharma.
"Alvaro Morata yang dicadangkan meski bikin gol penyeimbang tapi justru gagal di adu penalti. Tiga gol sudah ia cetak di Euro tapi seharusnya humlahnya lebih dari itu andai ia lebih klinis di depan gawang,"
"(Gerard) Moreno tidak bikin gol sama sekali walau punya 15 tembakan. Dani Olmo lebih parah karena tidak pecah telur dengan 20 percobaan dan meleset pula saat penalti. Spanyol jadi korban filosofi tiki-taka yang semakin tidak butuh seorang nomor 9 murni," sambungnya lagi.