INDOSPORT.COM - Inter Milan tampaknya masih belum ikhlas dengan kepergian Achraf Hakimi ke Paris Saint-Germain. Pasalnya, andai tidak sedang mengalami krisi ekonomi maka transfer tersebut tidak akan terjadi.
Hal ini dikonfirmasi oleh Beppe Marotta selaku direktur Inter Milan. Ia menyalahkan pandemi Covid-19 sebagai penyebab klubnya terpaksa melego Hakimi seharga 60 juta euro (sekitar Rp 1,03 triliun).
Padahal, sang bek kanan baru semusim merumput di Giuseppe Meazza setelah didatangkan dari Real Madrid tahun lalu.
Meski demikian, Marotta tetap berjanji pada tifosi La Beneamata bahwa klubnya akan mencanangkan scudetto sebagai target di Serie A Italia 2021-2022. Bersama pelatih anyar Simone Inzaghi, ia yakin Inter Milan bisa mempertahankan titel.
Marotta juga berharap pemerintah Italia untuk segera memberi izin bagi para fans untuk kembali menonton langsung di stadion agar neraca keuangan klub-klub di Serie A Italia semakin menjauhi garis merah.
"Inter Milan menjalani periode sulit setelah pandemi melanda. Musim lalu pemilik klub sudah berinvestasi sebanyak 700 juta euro, namun untuk meminta hal yang sama saat ini tentu mustahil. Keputusan sulit seperti menjual Hakimi pun harus diambil," papar Beppe Marotta.
"Kami ingin agar suporter bisa kembali berada di stadion. Itu akan sangat membantu banyak pihak. Inter Milan harus merugi hingga 100 juta euro tanpa tiket selama dua tahun terakhir," cetusnya.
"Musim depan akan sulit seperti yang sudah-sudah. Inter Milan bangga bisa merekrut Simone Inzaghi mengikuti filosofi klub yang ingin manajer muda dengan mental pemenang," tambah mantan petinggi Juventus tersebut.