In-depth

Roberto Mancini: Si Pemutus Puasa Gelar dari Italia

Selasa, 13 Juli 2021 16:49 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Roberto Mancini. Copyright: © Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Roberto Mancini.
Memutur Puasa Gelar Kawan dan Lawan

Saat masih menjadi pemain, Roberto Mancini pernah membela Sampdoria sejak 1982 hingga 1997. Selama 15 tahun, ia menstabilisasikan dir sebagai legenda Il Samp.

Status legenda tak ia dapatkan hanya karena bertahan lama di Sampdoria, melainkan juga karena Mancini mampu mmbawa Il Samp meraih satu-satunya Scudetto sepanjang sejarah klub.

Scudetto itu ia persembahkan di musim 1990/91 di mana ia mencetak 12 gol. Raihan itu melengkapi gelar Coppa Italia yang ia dapatkan di tahun 1984/85, 1987/88, 1988/89 dan 1993/94.

Tuah Mancini berlanjut saat dirinya diboyong ke Lazio di mana tim ibu kota itu mampu ia bawa meraih Scudetto pertamanya sejak musim 1973/75 pada musim 1999/2000, sebelum akhirnya memutuskan istirahat dari hiruk pikuk sepak bolanya.

Setelah membela Leicester City pasca rehat, Mancini memutuskan pensiun sebagai pemain dan menekuni dunia kepelatihan.

Sebagai pelatih pun, tuah pria berusia 56 tahun ini sebagai pemutus puasa gelar tak terhenti kala ia membawa Inter Milan meraih Scudetto pertamanya sejak musim 1988/89 atau 17 tahun lamanya pada musim 2005/06.

Torehan Scudetto Inter itu ia barengi dengan tiga Scudetto lanjutan di musim 2006/07 dan 2007/08 sebelum dirinya hengkang dari Giuseppe Meazza.

Berlanjut ke Inggris, Mancini menukangi Manchester City yang telah berpuasa gelar Liga Inggris selama 44 tahun.

Dan benar saja. Tuahnya berlanjut dengan membawa Man City menjuarai Liga Inggris ke-3 nya di musim 2011/12 lewat gol Sergio Aguero ke gawang Queen Park Rangers.

Tak hanya memecah puasa gelar tim yang ia asuh, tim lawan pun juga memutus puasa gelar saat melawan Mancini. Adalah Wigan Athletic arahan Roberto Martinez yang mampu meraih gelar perdananya yakni Piala FA di musim 2012/13.

Keberhasilan Wigan menjuarai Piala FA karena mampu mengalahkan Man City arahan Mancini lewat gol tunggal Ben Watson di penghujung laga.

Padahal saat itu The Latics dipastikan terdegradasi dari Liga Inggris. Kendati kekalahan itu tak diinginkan Mancini, namun berkatnya lah Wigan mampu meraih titel pertamany sepanjang sejarah klub.