INDOSPORT.COM - Eks gelandang timnas Jerman, Toni Kroos, mendapat kritik pedas sebagai kado pensiunnya dari tugas negara. Ia dianggap jadi penghambat dan penjegal usaha Der Panser di Euro 2020 lalu dengan gaya mainnya.
Nada miring tersebut keluar dari Uli Hoeness yang baru saja melepas jabatan sebagai presiden Bayern Munchen. Meski Kroos juga pernah jadi andalan Die Roten dan bahkan mencicipi kurikulum akademi mereka, namun Hoeness tidak peduli.
Ia beranggapan jika sang playmaker Real Madrid berusia 31 tahun sudah tidak lagi sanggup mengikuti perkembangan permainan Jerman.
Hoeness secara terang-terangan bahkan ingin jika Die Mannschaft mengandalkan penggawa-penggawa panggilan dari Bayern sebagai poros tim.
"Jerman sempat bagus di kualifikasi Piala Dunia dengan skema empat bek tapi kemudian di Euro berganti jadi tiga bek. Itu semua karena (eks manajer, Joachim) Low ingin memberi ruang Kross," papar Hoeness.
"Jika Joshua Kimmich, Leon Goretzka, dan Thomas Muller bermain di tengah menyokong Leroy Sane, Serge Gnabry, dan Kai Havertz maka hasilnya bisa berbeda. Aku suka Kross tapi eranya sudah berlalu,"
"Dalam posisi tertinggal Kroos tidak lagi mengumpan ke depan. Selalu ke samping. Hasilnya lawan punya waktu berbenah. Dia sempat jadi pemain kelas dunia di Bayern dan timnas namun kini tidak lagi," pungkasnya.