Mengenal Gold Cup, Turnamen Bergengsi di Wilayah yang Tak Ramah dengan Sepak Bola
Gold Cup atau Piala Emas diselenggarakan CONCACAF untuk mempertemukan negara-negara di wilayah Amerika Utara, Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia.
Pertama kali ajang ini diselenggarakan yakni pada 1963. Jika dibandingkan Copa America, Euro, dan Piala Asia AFC, Gold Cup tergolong turnamen yang masih muda.
Sebelum CONCACAF terbentuk pada 1961, setiap wilaya terbagi dalam dua divisi yakni CCCF yang meliputi Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia serta NAFC yang meliputi Amerika Utara.
Setiap divisi kerap mengadakan kompetisi masing-masing. Setelahnya, pada tahun 1961 CCCF dan NAFC dileburkan menjadi CONCACAF yang menjadi cikal bakal lahirnya Gold Cup.
Dua tahun kemudian, Gold Cup lahir dengan nama CONCACAF Campeonato de Naciones yang diselenggarakan pertama kali di El Savador pada 1963.
CONCACAF Campeonato de Naciones sendiri bertahan selama delapan tahun yakni 1983 hinga 1971 atau dalam lima edisi.
Pada 1973, pemenang ajang tersebut mendapat kesempatan mewakili CONCACAF di ajang Piala Konfederasi FIFA di mana Haiti menjadi wakil CONCACAF pertama yang tampil di Piala Konfederasi FIFA di Jerman Barat pada 1974.
Dalam perkembangannya, juara CONCACAF Campeonato de Naciones tak lagi digelar dengan sistem turnamen melainkan, pemenangan kualifikasi Piala Dunia untuk wilayah tersebut dinobatkan sebagai juara yakni Kosta Rika pada 1985 dan Kanada 1989.
Pada tahun 1990, CONCACAF baru menggelar turnamen bertajuk Gold Cup atau Piala Emas untuk mempertemukan setiap wilayah.
Gelaran pertama Gold Cup sendiri terjadi pada 1991 di mana Amerika Serikat menjadi tuan rumah sekaligus pemenang pertama edisi ‘resmi’ Piala Emas.
Hingga saat ini, penyelenggaraan Gold Cup terbilang tak menentu. Kadang dua tahun sekali, kadang pula berselang tiga tahun.
Jika dihitung sejak peresmian Gold Cup tahun 1990, Meksiko dan Amerika Serikat menjadi dua negara yang paling mendominasi dengan raihan 8 dan 6 gelar di susul Kanada dengan 1 gelar pada tahun 2000.