INDOSPORT.COM - Diego Forlan. Nama ini barangkali tak termasuk dalam jajaran elite pesepak bola legendaris Uruguay. Maklum, dia cuma pernah mempersembahkan satu trofi Copa America plus predikat peringkat keempat Piala Dunia 2010.
Namun, Forlan memiliki sesuatu yang membuatnya lebih istimewa dibanding pemain Amerika Latin lain, yakni garis keturunan juara, mulai dari sang kakek dari pihak ibu, Juan Carlos Corazzo, ayah, Pablo Forlan, hingga dia sendiri.
Corazzo dua kali merengkuh Copa America sebagai pelatih Uruguay pada 1959 dan 1967, sedangkan Forlan senior masuk skuat juara 1967. Forlan Jr. menyempurnakan prestasi keluarganya saat mengantarkan La Celeste alias Si Biru Langit menaiki podium Copa America 2011.
Puncak penampilan Diego Forlan tersaji di partai puncak. Dia memimpin Uruguay menekuk Paraguay, yang praktis hanya mengandalkan keberuntungan sepanjang turnamen lantaran selalu saja menuai hasil imbang dan menang via adu penalti, 24 Juli 2011.
Forlan tak sendirian dalam menggempur pertahanan Paraguay di final Copa America 2011. Dia didukung partner mumpuni sekaliber Luis Suarez serta lini tengah kreatif yang berisikan Egidio Arevalo Rios, Alvaro Pereira, dan Diego Perez.
Uruguay langsung membuka skor melalui aksi Luis Suarez pada menit ke-11. Striker yang kini membela Atletico Madrid itu melepaskan sepakan bertenaga ke pojok kanan gawang Paraguay melewati kiper Justo Villar.
Menjelang turun minum, Arevalo Rios memberikan umpan matang kepada Forlan yang tak terkawal di jantung pertahanan Paraguay. Eksekusi dingin sang pemain menggandakan keunggulan sekaligus meruntuhkan semangat bertanding lawan.
👉🏻 ⚽ Campeón de la CONMEBOL #CopaAmérica 2011 🏆 con @Uruguay, se retira del fútbol @loco13com, quien dejará un legado innegable para todo el continente.
— Copa América (@CopaAmerica) June 12, 2021
👋🏻 ¡GRACIAS POR TU LOCURA, SEBASTIÁN!
ESP https://t.co/DvH1aSKRXI
POR https://t.co/sKKxwYRUn5#VibraElContinente pic.twitter.com/DO55rQfH8W
Memasuki babak kedua, Uruguay kian ganas. Masuknya Edinson Cavani menambah daya gedor tim dan mengakibatkan barisan bek Paraguay kocar-kacir sehingga kembali kebobolan di menit-menit penghabisan.
Lagi-lagi Diego Forlan memamerkan keahlian melepas tembakan akurat meneruskan assist brilian Suarez yang menggunakan kepalanya. Dia mencetak gol ketiga Uruguay dari sudut sempit ketika waktu normal tersisa satu menit.
Jadilah Uruguay mengukuhkan diri sebagai pengoleksi titel Copa America terbanyak (15 trofi) melangkahi Argentina (14). Sebuah pencapaian yang bahkan belum tergusur sampai detik ini, meski belakangan disamai sang rival edisi 2021, berkat jasa besar Forlan.
“Kakek saya pernah menjuarai Copa America, begitu pula ayah saya. Sekarang saya meneruskan bisa kesuksesan mereka. Tiga generasi juara adalah sebuah kebanggaan besar bagi keluarga kami,” cetus Diego Forlan.