INDOSPORT.COM - Pesepak bola di Indonesia lagi-lagi harus menerima pil pahit terkait ketidakpastian kompetisi.
Setelah sebelumnya mereka sempat terkena prank ketika kompetisi Liga 1 2020 batal dilanjutkan, saat ini pesepak bola Indonesia juga tengah menanti kepastian kompetisi yang tidak jadi dilaksanakan mulai pertengahan Juli lalu.
Hal ini tentu berdampak terhadap psikologis para pemain, salah satunya para pemain PSIS Semarang yang juga merupakan salah satu kontestan kompetisi Liga 1.
Menurut General Manager PSIS, Wahyoe ‘Liluk’ Winarto, yang menjadi korban di tengah ketidakpastian kompetisi adalah pemain dan seluruh official yang menggantungkan hidup di sepak bola.
Apalagi secara psikologis dan fisik mereka sebetulnya sudah siap, namun karena harus ditunda, mental dan fisik mereka tentu akan kembali lagi seperti pada saat belum melaksanakan persiapan.
“Kami melihat sebetulnya kasihan dengan pemain dalam situasi seperti ini. Ketidakpastian kompetisi pasti membuat mereka down. Dengan persiapan kemarin yang sudah begitu matang, latihan juga keras, tiba-tiba berhenti lagi. Kondisinya jadi tidak bagus,” tutur Liluk di Semarang, Minggu (25/07/21),