INDOSPORT.COM - Manchester City terancam hukuman berat setelah borok masa lalu tentang pelanggaran keuangan kembali terbongkar.
Pada tahun 2011 Manchester City dituduh telah menggelembungkan pendapatan secara artifisial. Akan tetapi klub berjuluk The Citizens telah menyelesaikan masalah itu pada 2020 lalu di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Setahun setelah dibebaskan dari kesalahan apapun, borok masa lalu The Citizens kembali terbongkar. Hal itu berawal dari laporan email yang bocor yang kemudian diwartakan oleh surat kabar Inggris Mail on Sunday.
Dalam pemberitaan tersebut, seorang eksekutif senior dalam tim sponsor olahraga di Etihad Airways menulis email ke departemen kemitraan Manchester City pada 12 April 2011.
Isinya tentang kesepakatan sponsor jersey senilai 12 juta pound yang terjalin antara City dengan Etihad. Lebih lanjut dijelaskan bahwa Etihad hanya akan membayar 4 juta pound saja dan sisanya dibayarkan oleh Otoritas Urusan Eksekutif UEA.
Hal itu jelas melanggar aturan yang ditetapkan oleh Liga Inggris. Pasalnya klub Liga Inggris tidak diperbolehkan menerima sponsor dari pihak ketiga yang terkait erat dengan pemilik klub atau terkait dengan cara apa pun.
Jika hal itu dilanggar maka klub berpotensi mendapat manfaat dari kesepakatan sponsor yang digelembungkan secara artifisial.