INDOSPORT.COM - Ronaldo de Assis Moreira atau Ronaldinho Gaucho. Nama ini begitu akrab di telinga penikmat sepak bola karena merupakan salah satu pemain Brasil paling berbakat sepanjang masa yang mencuat pada era 2000-an.
Ronaldinho bergelimang prestasi, baik individual maupun tim. Dia pernah menjuarai Liga Champions bersama Barcelona (2005-2006), Piala Dunia bareng Brasil (2002), plus sekali memenangi penghargaan Ballon d’Or (2005) serta dua kali Pemain Terbaik Dunia versi FIFA (2004, 2005).
Talenta Ronaldinho pertama kali mencuri perhatian dunia di level senior kala memperkuat Brasil di Piala Konfederasi 1999. Usianya baru 19 tahun, termuda di dalam skuat Tim Samba yang berisikan 20 pemain.
Usia boleh saja muda, tapi kematangan Ronaldinho setara, bahkan bisa dikatakan melebihi senior-seniornya. Hal ini pernah diprediksi oleh pelatih masa kecilnya di Gremio, Celso Roth.
"Saya sudah biasa bekerja bareng pemain-pemain hebat saat mereka berada di awal karier sekitar usia 19-20 tahun. Tapi, tanpa mengurangi respek kepada yang lain, Ronaldinho lebih hebat dari mereka semua," ujar Roth dalam buku berjudul "Ronaldinho: Football's Flamboyant Maestro".
Brasil dibawanya melaju mulus dari fase grup hingga final dengan rekor selalu menang plus 15 kali membobol gawang lawan dalam empat kesempatan (rata-rata 3,25 gol per laga).
Dari 15 gol tersebut, sebanyak enam di antaranya berasal dari kaki Ronaldinho. Aksi terbaiknya adalah saat membukukan hattrick ke gawang Arab Saudi di semifinal dan mengantarkan Brasil menang telak 8-2.
Rekam jejak mengerikan Ronaldinho dan Brasil membuat sebagian besar pengamat sepak bola menjagokan mereka menapaki podium juara Piala Konfederasi, yang lazim dikenali sebagai Piala Dunia Mini.
#OnThisDay in 1999...
— FIFA.com (@FIFAcom) August 4, 2015
Fiesta at the Azteca as #Mexico beat #Brazil in Confederations Cup Finalhttp://t.co/qDyMbJA63T pic.twitter.com/VHwYu16pTV
Di final, Ronaldinho memimpin Brasil menghadapi Meksiko, yang notabene tuan rumah Piala Konfederasi, 4 Agustus 1999. Pengamat memprediksi Tim Samba bakal menyempurnakan superioritas mereka dengan mengangkat trofi juara.
Faktanya, permainan Brasil tak sehebat pertandingan terdahulu. Mereka ketinggalan dua gol cuma dalam rentang waktu 30 menit akibat sepakan bertenaga dua penggawa Meksiko, yakni Miguel Zepeda pada menit ke-13 dan Juan Manuel Abundis (28’).
Meksiko bahkan bisa saja mempimpin tiga gol andaikan wasit tidak menganulir gol sundulan Cuauhtemoc Blanco. Dia dianggap berada dalam posisi offside meski rekaman ulang di televisi menunjukan sebaliknya.
Brasil sempat menyamakan kedudukan melalui eksekusi penalti Serginho menyusul pelanggaran terhadap Ronaldinho di kotak terlarang pada menit ke-43 dan sontekan jarak dekat Roni, kali ini berkat umpan silang Ronaldinho (47’).