INDOSPORT.COM - Penikmat sepak bola tentu kenal dengan SL Benfica. Klub asal Portugal ini tergolong raksasa di kancah sepak bola Eropa karena berstatus langganan, bahkan pernah dua kali menjuarai Liga Champions (1961, 1962).
Di Indonesia, rupanya terdapat satu klub yang namanya mirip. Perbedaan hanya terletak pada pemakaian huruf di tengah-tengah kata, bukan "F" melainkan "P", sehingga penyebutannya jadi Benpica.
Agak unik memang, apalagi melihat kediaman klub tersebut yang berada wilayah Jawa Barat. Sudah menjadi rahasia umum bila lidah orang Sunda (suku mayoritas di Jabar) agak kesulitan mengucapkan huruf "F" atau "V" sehingga pelafalannya malah terdengar seperti huruf "P".
Berdasarkan penelusuran INDOSPORT, Benpica FC merupakan klub peserta Liga 3 zona Jawa Barat seri 1. Mereka bermarkas di Karawang, satu kota dengan sesama kontestan kompetisi kasta ketiga Tanah Air, Persika Karawang.
Meski namanya kurang terdengar dalam skala nasional, Benpica FC rupanya sudah lebih dari empat dekade eksis di sepak bola, setidaknya sebagai klub amatir atau biasa disebut Tarkam (tarikan kampung). Mereka baru naik level ke semi-profesional pada 2011.
"Benpica itu lahir tahun 1975, tapi pertama kali ikut kompetisi PSSI tahun 2011 (Divisi III Jabar), lalu Liga Nusantara 2014 dan sekarang Liga 3 2021 Jabar seri 1," kata Direktur Teknik Benpica FC, Ega Raka Galih, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (4/8/21).
Menurut Ega, Benpica adalah singkatan dari sebuah kalimat yang digagas oleh para tetua saat mendirikan klub pada 1975. Dia sempat hafal kepanjangannya, tapi belakangan agak lupa.
"Saya agak lupa kepanjangan Benpica. Pokoknya "Ben" itu "Benepid", lalu "Ca" itu "Cariu", kampung asal klub yang terletak di Karawang. Kalau "Pi" nya saya lupa," ujar Ega Raka.
"Yang tahu betul kepanjangan Benpica FC itu para pendirinya. Kebetulan pembina kami, Anda Suhanda, baru saja berpulang April kemarin, tapi ada teman dekat almarhum yang tahu sejarah klub ini," cetusnya.
Sebagai klub yang sudah hampir 10 tahun eksis di kompetisi nasional, Benpica FC tentu punya ambisi. Mereka akan berupaya menggapai impian mentas di Liga 2 dengan cara berjuang merebut tiket promosi Liga 3 2021.
Langkah-langkah strategis pun dilakukan, mulai dari mencari sponsor, seleksi pemain, hingga berburu pelatih jempolan yang mengantongi lisensi kepelatihan sesuai standarisasi PSSI, yakni C Diploma.
Keberadaan Ega Raka Galih sebagai Direktur Teknik juga dianggap bisa membawa dampak signifikan kepada Benpica FC. Lulusan kampus UPI Bandung ini diketahui sarat pengalaman dan sempat menjadi pelatih fisik di Persija Jakarta pada 2013.
"Saya semusim di Persija dulu 2013 era ISL, kemudian balik ke Karawang gabung Benpica FC karena kebetulan saya memang asli dari sana," tutur Ega Raka yang juga aktif di Asosiasi Pelatih Sepak bola Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Barat tersebut.