Liga Italia

Dikritik Fans, Presiden Inter Milan Pikir Ulang Rencana Jual Lukaku

Jumat, 6 Agustus 2021 05:17 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© Emilio Andreoli - Inter / Inter via Getty Images
Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez di laga Inter Milan vs Spezia. Copyright: © Emilio Andreoli - Inter / Inter via Getty Images
Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez di laga Inter Milan vs Spezia.

INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Italia, Inter Milan, tampaknya mulai memikirkan kembali rencana menjual Romelu Lukaku ke Chelsea musim panas ini lantaran banyak suara negatif dari fans yang muncul.

Sebelumnya, rumor soal kepindahan Romelu Lukaku ke Chelsea memang sangat santer terdengar. Bahkan, sang pemain mengaku tak keberatan jika harus hengkang dari Inter Milan saat ini.

Dilansir Daily Express, Romelu Lukaku dikabarkan telah mencapai kesepakatan personal dengan Chelsea untuk kembali ke Stamford Bridge.

Lebih lanjut, Chelsea disebut siap menawarkan dua pemain sekaligus ke Inter Milan untuk mendapatkan Lukaku, setelah tawaran pertama sebesar 85 juta pounds ditambah Marcos Alonso ditolak Nerazzurri awal pekan ini.

Hampir pasti bakal kehilangan Lukaku, baru-baru ini Steven Zhang selaku Presiden Inter Milan justru berpikir ulang tentang rencana penjualan mesin gol mereka itu.

Menurut laporan Gazzetta Dello Sport, Zhang saat ini sedang memikirkan semua konsekuensi dari kesepakatan Lukaku ke Chelsea.

Kekhawatiran utama Zhang adalah tentang reaksi para penggemar, mengingat betapa buruknya reaksi para penggemar Inter Milan sejak berita itu tersiar.

Sebab selain akan dapat protes keras, kehilangan Lukaku juga berpotensi mengurangi pendapatan klub dari sisi penjualan tiket.

Dikhawatirkan jika jumlah fans yang datang ke stadion nanti akan mengalami pengurangan drastis, andai Lukaku resmi pindah musim ini.

Namun di sisi lain, Zhang juga sedang memikirkan cara untuk memperbaiki neraca keuangan Inter Milan.

Masih dari laman yang sama, disebutkan bahwa Inter Milan harus mendapatkan total penghasilan sebesar 80 juta euro sebelum sebelum akhir Juni 2022 nanti.

Belum lagi mereka harus menormalkan gaji pemain, yang sebelumnya sempat diturunkan sebesar 15 hingga 20% akibat dampak pandemi.