INDOSPORT.COM - Kehadiran Romelu Lukaku di Chelsea rupanya membuat sejumlah kebijakan baru di dalam tim mulai dari menjual pemain hingga mengubah posisi pemain demi kepentingan strategi.
Akhir musim lalu, Romelu Lukaku menegaskan ia akan bertahan di Inter Milan musim depan meski banyak klub yang menginginkannya.
Bagaimana tidak, kualitas Lukaku sebagai penyerang patut diacungi jempol. Sebab ia sangat produktif musim lalu bersama Inter Milan hingga mampu merebut gelar Serie A, dengan menorehkan 24 gol serta 10 asist dari 36 penampilan.
Namun seiring kepergian Antonio Conte, membuat pikiran Lukaku berubah. Selain itu, Inter Milan juga sangat membutuhkan uang sehingga ingi menjual beberapa pemain bintangnya.
Inter Milan butuh uang tunai untuk menutup utang klub yang makin parah karena pandemi virus corona. Itu pula yang membuat Conte kesal karena petinggi klub melanggar janjinya untuk memperkuat klub hingga akhirnya memutuskan pergi.
Hal tersebut membuat Lukaku bersedia hengkang, dan salah satu klub yang berminat kepadanya adalah Chelsea. Bukan tanpa alasan, karena The Blues memang membutuhkan striker haus gol lantaran Timo Werner masih belum menunjukan performa terbaiknya.
Dari stok penyerang yang ada Timo Werner dan Tammy Abraham, keduanya cuma mengemas 24 gol dengan masing-masing mencetak 12 gol.
Nah, Chelsea rupanya sudah dua kali menolak tawaran Inter, terakhir di angka 100 juta euro.
Meski sudah mendapat dua kali penolakan, Chelsea belum mau menyerah dan memberikan tawaran ketika yang jumlahnya menggoyahkan pendirian Inter, yakni 130 juta euro atau lebih dari Rp 2 triliun.
Itulah mengapa Inter kini berubah pikir dan bersedia melepas Romelu Lukaku. Akan tetapi kehadiran pemain Belgia itu memberikan dampak luar biasa terhadap keutuhan tim alias efek domino. Apa saja itu?