Sejarah Liverpool yang Permalukan Alex Ferguson sebelum ke Manchester United
Gantian bermain di kandang sendiri pada 5 November 1980, Liverpool tampil makin mengganas. Jika di leg pertama mereka menyarangkan satu gol saja, kali ini Kenny Dalglish dkk mencatatkan empat gol tanpa balas.
Saat babak pertama, Liverpool tampil dominan namun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memecah kebuntuan mereka. Sampai akhirnya, keberuntungan untuk tim ini datang juga memasuki menit ke-37.
Adalah Willie Miller yang membuka mimpi buruk bagi Aberdeen dengan gol bunuh dirinya. Setelah itu, rentetan gol demi gol terus mengalir untuk kubu The Reds.
Philip Neal pun menggandakan keunggulan The Reds lewat satu golnya pada menit ke-43. Skor 2-0 kemudian bertahan sampai paruh waktu.
Sir Alex Ferguson pun harus memutar otak bagaimana mengejar ketertinggalan Aberdeen yang sudah menyentuh angka 0-3 tersebut.
Memasuki babak kedua, bukannya membaik, Aberdeen makin terpuruk usai Liverpool memasukkan dua gol lagi ke gawang lawan.
Kenny Dalglish, mungkin pemain yang bisa dianggap bersinar di laga malam itu. Selain membantu proses terjadinya gol Philip Neal, ia juga turut mencatatkan namanya di papan skor.
Sosok legenda yang dipuja-puja publik Anfield sebagai King Kenny tersebut pun menciptakan gol lewat sundulan usai bola dari rekannya, Avi Cohen, membentur mistar gawang.
Situasi makin pelik semakin mendera Sir Alex Ferguson dan Aberdeen. Liverpool makin mengamuk, kali ini lewat Alan Hansen yang mengubah skor menjadi 4-0.
Kedudukan 4-0 untuk Liverpool ini pun bertahan sampai akhir laga. Jika ditambah hasil leg pertama, skuat Bob Paisley unggul agregat 5-0 dan melaju ke perempat final, di mana mereka juga membantai lawannya, CSKA Sofia, 6-1.
Langkah The Reds pun terus tak terbendung hingga akhirnya sampai ke final. Mereka kemudian tampil sebagai kampiun usah menekuk Real Madrid 1-0 di partai puncak.
Dipermalukan Liverpool pun tentu jadi mimpi buruk bagi seorang Sir Alex Ferguson. Apalagi, pada waktu itu reputasi serta popularitasnya sebagai pelatih bisa dibilang sedang naik-naiknya.
Usianya yang masih kepala tiga, ditambah baru saja membawa Aberdeen menjuarai Scottish Premier Division, Fergie dinilai banyak orang sebagai salah satu pelatih muda berbakat dan terbaik di Britania Raya saat itu.
Akan tetapi, kekalahan dari Liverpool malam itu hanya satu titik noda dalam karier cemerlang Fergie sebagai pelatih Aberdeen. Ia terus berprestasi meraih banyak trofi bersama mereka sebelum akhirnya juga sukses besar di Manchester United. Legend!