In-depth

Tugas Berat Mauricio Pochettino Meredam Ego para Bintang di PSG

Kamis, 12 Agustus 2021 17:38 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© INDOSPORT
Mantan megabintang Barcelona, Lionel Messi dan Kylian Mbappe, pemain bintang PSG. Copyright: © INDOSPORT
Mantan megabintang Barcelona, Lionel Messi dan Kylian Mbappe, pemain bintang PSG.
Perang Ego dan '2 Matahari Kembar'

Tak lama setelah Lionel Messi bergabung ke Paris, kabar baru muncul mengenai keinginan Kylian Mbappe untuk hengkang. Tentu hal sangat tidak diharapkan oleh pendukung PSG.

Kabarnya, pemain asal Prancis itu meminta untuk dijual ke Real Madrid lantaran tak ingin sinarnya tersaingi oleh Lionel Messi. Pemilik klub, Nasser Al-Khelaifi pun buru-buru meredam kabar ini.

Menurut Nasser, Kylian Mbappe dilarang untuk pergi dari Parc des Princes apapun alasannya lantaran ia sudah memenuhi janji untuk membentuk tim yang kompetitif untuk musim depan.

Entah kabar ini benar atau tidak, yang jelas hal seperti ini tidaklah mengejutkan. Seperti diketahui, Kylian Mbappe merupakan pemain yang dikenal memiliki ego tinggi.

Pelatih Prancis, Didier Deschamps, diketahui sudah tak bisa mengatas ego pemainnya tersebut. Maka tak heran sejumlah pemain termasuk Olivier Giroud pernah mengeluhkan hal tersebut.

Kini menjadi tugas berat bagi Mauricio Pochettino. Sebab, musim ini mereka memiliki sosok Lionel Messi yang dianggap dewa sepak bola.

Tak peduli apakaih itu seorang Kylian Mbappe sekali pun, Lionel Messi pasti akan menjadi pusat perhatian utama alias center of attention di Paris Saint-Germain. Padahal, sebelum Messi datang, Kylian Mbappe adalah bintangnya. Apalagi setelah Neymar Jr mengalami cedera.

Pochettino pun harus pintar-pintar dalam mengatur strategi serta peran. Sebab, baik Mbappe atau pun Messi merupakan spesialis sayap kiri.

Posisi penyerang sayap kiri seringkali dapat memancing pemain untuk bermain individual alias egois. Baik Messi maupun Mbappe sama-sama memiliki kemampuan untuk show off. Jika itu yang terjadi, maka keseimbangan permainan tim akan terganggu.  

Belum lagi di tim tersebut terdapat 'dua matahari' yang memiliki jiwa kepemimpinan kuat. Selain Lionel Messi, ada Sergio Ramos yang juga disegani semua pemain di klub.

Untungnya, pada musim lalu Mauricio Pochettino lebih sering memainkan Kylian Mbappe sebagai striker tengah. JIka peran itu bisa kembali di lakoni Mbappe, maka setidaknya 'persaingan' di lini depan bisa diredam.

Bicara kualitas teknik, mungkin tak ada yang meragukan klub Paris Saint-Germain. Akan tetapi, jika itu bicara soal kekompakan dan atmosfer tim, maka akan lain ceritanya. Dengan usia yang masih relatif muda, mampukah Mauricio Pochettino menciptakan sebuah tim super yang seimbang?