In-depth

Ketika Lukaku 'Kesurupan' Drogba di Emirates Stadium

Senin, 23 Agustus 2021 10:45 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
 Copyright:
Lukaku Adalah Drogba

Menyebut Romelu Lukaku kesurupan Didier Drogba memang terlihat hanyalah kiasan semata. Namun nyatanya hal ini terjadi di laga Arsenal vs Chelsea (22/8/21).

Sebagaimana diketahui, jika ada satu pemain yang ditakuti Arsenal dalam dua dekade terakhir, maka sosok itu adalah Drogba.

Entah bagaimana, Drogba mampu tampil dominan kala berhadapan dengan Arsenal. Baik itu saat berseragam Chelsea atau bukan.

Catatan Drogba melawan Arsenal pun tak main-main. 13 gol dalam 15 laga di segala ajang menjadi bukti bahwa penyerang legendaris itu merupakan momok menakutkan bagi The Gunners.

Bahkan eks Arsenal, William Gallas, menyebutkan bek The Gunners seperti Philippe Senderos mengalami panik dan berkeringat saat tahu akan berhadapan dengan Drogba.

Drogba pun telah pensiun dan Arsenal tentu berharap tak menghadapi penyerang bertipikal seperti itu lagi. Namun, harapan ini pupus dengan kehadiran Lukaku.

Lukaku menunjukkan bahwa dirinya bisa meneruskan jejak idolanya tersebut di markas Arsenal. Statistik membuktikan, penyerang asal Belgia ini benar-benar kesurupan Drogba.

Sama seperti Drogba, Lukaku menjadi titik fokus permainan Chelsea dalam hal menyerang. Ia menjadi penerima dan pemantul bola dengan keunggulan fisiknya.

Sebagai informasi, Lukaku menjadi pemain yang paling sering mendapat Progressive Passes di laga itu dengan jumlah 22 operan. Jumlah sebanyak itu hanya mampu disaingi Mason Mount yang hanya menerima 7 operan saja di posisi kedua.

Selain itu, dalam memberikan ancaman Lukaku pun menciptakan statistik yang tak main-main. Ia membuat Expected Goals (xG) bernilai 1,41 atau menjadi nilai tertinggi dalam sejarah pemain yang kembali ke Liga Inggris.

Dalam Build Up permainan, Lukaku juga mampu melepaskan 3 umpan kunci dan memiliki presentasi operan sukses cukup tinggi yakni 95 persen.

Kehadirannya di lini depan Chelsea di laga melawan Arsenal, banyak mengingatkan orang akan sosok Drogba yang siap merundung lawan dengan fisik dan pergerakannya.

Hal itu terbukti diulangi Lukaku di mana ia mampu membuat Pablo Mari kocar-kacir dan keteteran, layaknya Drogba yang membuat Senderos dihantui mimpi buruk setiap akan bertanding melawan Chelsea.