INDOSPORT.COM - Tidak menyertakan klausul pelepasan saat menandatangani kontrak adalah kesalahan terbesar Harry Kane. Akhirnya kini ia tidak bisa meninggalkan Tottenham Hotspur saat ingin berkostum Manchester City.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu mantan pemain The Spurs era 1985-1989, Chris Waddle. Jika seorang pemain memiliki klausul rilis di angka tertentu maka ia punya kans untuk pergi saat klubnya enggan bernegosiasi. Strategi ini terbukti ampuh untuk Jack Grealish untuk pindah ke The Cityzens usai klausul 100 juta Poundsterling-nya ditebus.
Kane sendiri meneken kontrak baru pada Desember 2016 silam yang berlaku hingga Juni 2024. Saat itu ia yakin jika Tottenham cukup kompetitif untuk meraih trofi namun nyatanya hingga kini prestasi tim London Utara terebut masih nol besar.
Dengan presiden klub, Daniel Levy, Kane hanya memiliki perjanjian tak tertulis jika ia suatu saat diperbolehkan untuk pergi. Sesuatu yang mana tidak jadi kenyataan dewasa ini.
"Di sepak bola anda tidak bisa hanya bergantung pada janji tak resmi. Kalau saja Kane meminta klausul rilis sekitar 60-80 juta Poundtserling maka kepindahan ke City bisa terjadi," papar Waddle pada Goal.
"Ini buah sikap naif dari agennya. Gajinya di Tottenham memang tinggi tapi Kane tidak hanya mengejar materi. Ada prestasi yang harus dikejarnya pula,"
"Mungkin Tottenham saat ini akan mengajaknya duduk untuk membicarakan kontrak baru. Kane adalah fans klub ini sejak kecil dan pasti tidak ingin membuat keributan," tambahnya lagi.