Michail Antonio, Mantan Bek yang Jadi Mesin Gol West Ham Berkat David Moyes
Menariknya, meski kini menjelma menjadi striker tajam, Michail Antonio sejatinya belum lama ditempatkan sebagai penyerang. Hingga beberapa musim lalu ia masih ditempatkan di sayap kanan.
Bahkan, pada musim 2015/2016 yang merupakan musim pertamanya bersama West Ham, Antonio beberapa kali dimainkan sebagai bek kanan.
Secara total, dari 38 penampilan bersama The Hammers musim itu, ia 13 kali dimainkan sebagai gelandang kanan, 10 kali sebagai bek kanan, dan sisanya justru dimainkan di gelandang kiri.
Sempat beberapa kali dijajal sebagai penyerang, Antonio baru rutin dimainkan di posisi tersebut oleh David Moyes pada awal tahun 2020 alias paruh kedua musim 2019/2020 seiring buruknya kinerja Sebastien Haller.
Ia kemudian menutup musim tersebut dengan mencetak 9 gol dalam 11 pertandingan terakhir, termasuk quattrick (4 gol) saat melawan Norwich.
Antonio memang memiliki gaya bermain yang berbeda dari penyerang tradisional. Meski tak punya postur tinggi, ia memiliki tubuh kekar dan kecepatan yang baik. Namun hal inilah yang membuat Moyes yakin ia bisa memberikan perbedaan di lini depan.
“Dia memberi kami hal baru. Dia bisa berlari dari belakang, dan bisa menahan bola di depan,” kata David Moyes di situs resmi klub.
Antonio juga merupakan finisher andal, yang terbukti dengan 50 golnya untuk West Ham di Liga Inggris seluruhnya tercipta di dalam kotak penalti.
Di sisi lain, Antonio yang sebagai pemain sayap terbiasa menghadap gawang, mengaku sempat benci bermain sebagai striker yang kerap mengharuskannya membelakangi gawang untuk menahan bola.
“Saya awalnya membencinya. Ketika Anda memunggungi gawang, pemain belakang lawan mendatangi dan menyerang Anda. Anda harus bisa bertahan dan menguasai bola,” katanya kepada Sky Sports.
Meski demikian, Antonio kini akhirnya berhasil menghapus perasaan tersebut dan menjelma menjadi salah satu penyerang tertajam Liga Inggris sejak tahun lalu.
Menarik ditunggu apakah penyerang yang memutuskan membela Jamaika setelah diabaikan timnas Inggris ini bisa mempertahankan konsistensinya, dan membawa West Ham berprestasi lebih baik lagi dari musim lalu, di mana mereka finis di posisi 6 dan lolos ke Liga Europa musim ini.