INDOSPORT.COM - Di balik kesuksesan pebulutangkis Greysia Polii, ada perjuangan besar sang ibunda, Evie Pakasi, sebagai sosok orang tua tunggal atau single parent.
Greysia Polii belakangan menjadi sorotan, setelah ia mempersembahkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 sektor bulutangkis, bersama Apriyani Rahayu di nomor ganda putri.
Pada sebuah kesempatan berbincang santai dengan presenter Boy William, Greysia Polii mengungkapkan jika ia tidak datang dari keluarga berada dan tak punya privilege.
Pasalnya, ayah Greysia Polii berpulang saat ia masih berusia dua tahun. Lalu, dia pun dibesarkan oleh sang ibu, Evie Pakasi, yang memilih untuk menjadi orang tua tunggal.
"Papa gue meninggal pas gue umur 2 tahun. Tadinya kalau ada Papa, mungkin (keadaan ekonomi) medium lah, maksudnya kakakku bisa sekolah yang bagus sampai ke luar negeri," curhat Greysia pada Boy William.
"Tapi waktu beliau meninggal, langsung tuh nyokap sendirian ngebesarin gue. Kakak gue tuh usia 17-18 tahun bedanya, mereka hidup sendiri," ungkap atlet asal Manado tersebut.
Namun sejak kecil, Greysia Polii sudah menunjukkan bakat besar di dunia bulutangkis. Sang ibu akhirnya bekerja keras agar Greys bisa ke Jakarta dan berlatih dengan intensif.
"Nyokap gue dari nol banget, nggak punya apa-apa, ke Jakarta karena gue mau main bulutangkis, nyokap gue mendukung banget. Jadi dari gue umur 8 tahun ke Jakarta untuk mengejar main bulutangkis dan sekolah," ujarnya.
"Pengorbanannya banyak banget sih, nyokap gue harus jahit baju untuk bisa bayar SPP, ya banyak hal lah," pungkas Greysia Polii haru.