INDOSPORT.COM - Ada tiga alasan kuat mengapa karier Witan Sulaeman di Lechia Gdansk akan lebih bersinar ketimbang pendahulunya, Egy Maulana Vikri.
Seusai resmi berpisah dengan Egy Maulana Vikri, klub Polandia yakni Lechia Gdansk akhirnya resmi memperkenalkan Witan Sulaeman sebagai pemain baru.
Witan Sulaeman telah setuju menandatangani kontrak selama dua musim ke depan bersama Lechia Gdansk dan akan memakai jersey nomor punggung 80.
"Witan menandatangani kontrak dengan Lechia Gdansk!," tulis Instagram resmi klub, Senin (01/09/21) malam WIB.
"Di Lechia, Sulaeman akan bermain dengan nomor 80 di jersey. Kontraknya akan berlaku untuk dua musim ke depan," imbuhnya.
Kedatangan Witan Sulaeman tentu disambut dengan baik oleh publik sepak bola Indonesia. Sebab, meski Egy sudah pergi, masih ada pemain Indonesia lainnya yang menimba ilmu di klub tersebut.
Akan tetapi, kedatangan Witan Sulaeman dibayangi-bayangi oleh kegagalan Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk. Ya, seperti diketahui, meski didatangkan dengan embel-embel nomor punggung 10, Egy nyatanya hanya jadi pemanis bangku cadangan.
Dalam kurun waktu tiga tahun, Egy cuma mencatatkan 11 penampilan di level senior bersama Lechia Gdansk. Itu pun semuanya semuanya sebagai pemain pengganti.
Meski begitu, bukan berarti Witan harus berkecil hati, sebab inilah saatnya bagi Witan untuk membuktikan diri sebagai pemain yang lebih baik dari Egy di klub Lechi Gdansk. Setidaknya ada tiga alasan yang mendukung hal tersebut.
1. Pergantian Pelatih
Sebagai pelatih, Piotr Stokowiec merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap karier Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk.
Bisa dibilang, Stokowiec tidak memberikan cukup banyak kesempatan kepada Egy. Tampil 5-10 menit di pengujung laga tentu tidaklah ideal bagi seorang pemain untuk berkembang.
Tentu ada saja pemain-pemain yang mampu bersinar meski hanya tampil beberapa menit di dalam pertandingan, tetapi itu tidak terjadi dengan Egy Maulana Vikri.
Kabar baiknya, saat ini Piotr Stokowiec sudah tak lagi menangani Lechia Gdansk usai dipecat awal musim ini. Ia digantikan oleh pelatih asal Polandia, Tomasz Kaczmarek.
Jurnalis olahraga Eropa, Pat Novak, pun berpendapat bahwa Kaczmarek bisa menjadi kunci bagi Witan Sulaeman untuk bersinar di Lechia Gdansk.
"Saya sangat ingin melihat Kaczmarek memberi Sulaeman kesempatan di Ekstraklasa," tulis Pat Novak di Twitter.
"Egy tidak mendapatkannya dari Stokowiec dan proyek itu pada akhirnya tidak berarti apa-apa."