Dari Presiden Jadi Musuh Publik, Franck Kessie Harus Angkat Kaki dari AC Milan
Franck Kessie didatangkan AC Milan dari Atalanta pada awal musim Serie A 2017/18. Meski penampilannya tidak konsisten, namun Milan memutuskan untuk mempermanenkan sang pemain pada 2019.
Saat itu Franck Kessie dengan tangan terbuka menerima sodoran kontrak dengan gaji 2,2 juta euro per musim. Hal itu memang beralasan, sebab di dua setengah musim awal bersama Milan, penampilan Franck Kessie tidak impresif.
Franck Kessie tak kunjung menemukan form terbaiknya saat diasuh oleh Gennaro Gattuso dan Marco Giampaolo. Namun, AC Milan tetap bersabar karena percaya dengan potensi sang pemain.
Kesabaran Milan berbuah hasil. Di bawah pelatih anyar Stefano Pioli, Franck Kessie mampu mengeluarkan potensi terbaiknya.
Semua tak terlepas dari taktik double pivot dalam formasi 4-2-3-1 milik Pioli yang memberikan peran besar kepada Kessie.
Pada musim 2020/2021 lalu, julukan Sang Presiden pun resmi tersemat kepada Kessie. Julukan itu diberikan merujuk pada perannya sebagai jendral lapangan tengah sekaligus pemain dengan jiwa kepemimpinan yang tinggi (Kessie adalah wakil kapten AC Milan).
Franck Kessie juga menjadi algojo titik putih yang bisa diandalkan dengan selebrasi khas 'hormat'. Seringkali gol-golnya menyelamatkan Milan musim lalu.
Namun, kegemilangannya pada musim lalu membuatnya lupa diri. Mengikuti jejak Hakan Calhanoglu dan Gianluigi Donnarumma, Franck Kessie menjadi pemain dengan permintaan kenaikan gaji tertinggi.
Dari 2,2 juta euro, ia meminta gajinya naik menjadi 6 juta euro. Setelah sempat tarik-ulur, Milan akhirnya 'menyerah' dan memenuhi permintaan sang pemain dengan menyodorkan gaji 6,5 juta euro.
Namun, alih-alih disetujui, Kessie dan agennya malah bersikeras di angka 7 juta. Bahkan, laporan teranyar menyatakan ia baru akan menerima tawaran AC Milan apabila Rossoneri bisa menyamai penawaran PSG.
Maka sudah jelas bahwa Franck Kessie memang bertujuan untuk mempermainkan AC Milan layaknya Donnarumma dan Calhanoglu. Untuk itu, sang presiden pun wajib angkat kaki dari San Siro.
Tak Ada yang Boleh 'Mengangkat Kerah' di Hadapan Milan
Franck Kessie yang dahulu disanjung bak presiden, kini malah menjadi public enemy di San Siro. Klub pun dituntut untuk melakukan langkah tegas, yakni menjualnya secepat mungkin.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh gelandang legendaris AC Milan, Massimo Ambrosini. Dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport, mantan kapten Rossoneri pada medio 2009-2013 itu dengan tegas meminta AC Milan untuk pantang membiarkan siapa pun mengangkat kerah mereka.
"Klub seperti Milan pantang membiarkan siapapun mengangkat kerah mereka. Cukup berikan mereka tawaran sebaik mungkin, seperti yang terjadi pada Donnarumma dan Calhanoglu, tetapi tetapkan batas. Milan harus layak untuk itu. Kessie telah melakukannya dengan performa yang luar basa, dengan kememimpinannya, selalu bermain dan tidak pernah menahan diri." ujar Ambrosini.
Ya, manajemen AC Milan yang dipimpin oleh Paolo Maldini memang belakangan jadi sasaran permainan para agen nakal dan pemain-pemain tanpa pendirian.
Kita tentu sama-sama tahu betapa melelahkannya saga yang terjadi pada Donnarumma dan Calhanoglu. Keduanya menyatakan kecintaan kepada AC Milan, namun pada akhirnya lebih memilih uang dan pergi dari Liga Italia.
Oleh karena itu, belajar dari kasus Donnarumma dan Calhanoglu, AC Milan wajib mengambil tindakan tegas dengan menjual Franck Kessie pada bulan Januari ini. Hal ini bertujuan agar I Rossoneri tidak lagi kehilangan bintangnya secara cuma-cuma pada musim panas tahun depan.